SuaraBali.id - Aksi berbahaya seorang wanita yang nekat bergelantungan di pagar balkon ketika foto demi konten sukses mencuri perhatian sekaligus kemarahan publik. Aksi tersebut bahkan terekam kamera dan dikecam polisi.
Melansir 9news, aksi wanita itu terjadi di sebuah resort di Sunshine Coast, Australia. Si wanita tampak bergelantungan di lantai 11 Mooloolaba Seaview Resort.
Dalam video yang beredar, wanita tersebut terlihat berpegangan pada pagar dari sisi luar. Sementara itu, temannya sibuk mengambil foto.
Bahkan, si wanita sempat terlihat menekuk kakinya dan berganti pose. Ia juga tampak melepas salah satu pegangan tangannya sejenak walau terancam jatuh.
Baca Juga:Viral Foto Siswa Jadul, Warganet: Seragam SMP, Muka Kepala Sekolah
![Ilustrasi Balkon (Pexels/Pixabay)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/11/20699-ilustrasi-balkon.jpg)
Ketika aksi pemotretan selesai, wanita itu terlihat kesulitan untuk kembali naik ke atas balkon. Walau begitu, untungnya dia berhasil kembali dengan selamat.
Aksi nekat demi foto itu berhasil direkam oleh seorang pria bernama James yang menginap di hotel seberang. Pria tersebut mengaku merasa ketakutan saat merekamnya.
"Aku terus berpikir, satu kesalahan dan dia meninggal," ungkap James. "Foto berikutnya bisa jadi dia di atas tanah."
Walau wanita itu berhasil selamat dari aksi nekat yang dilakukannya, video yang diambil James ramai menjadi pembicaraan. Pakar media sosial Meg Coffey turut berkomentar soal banyaknya pengguna media sosial yang rela berbuat nekat.
"Kita sebagai manusia merasa divalidasi lewat jumlah likes yang didapatkan, jadi kita akan melakukan segala sesuatu untuk itu. Mengerikan melihat mereka rela menempatkan diri dalam bahaya besar," tuturnya.
Baca Juga:Viral Foto Buku Nikah Aneh, Pengantin Baru Sadar saat Buka Album
Semenatra itu, Kepolisian Queensland, Australia juga mengecam perbuatan tersebut. Polisi bahkan mengatakan bahwa aksi itu bisa berakhir di pengadilan.
"Aku tak bisa lebih menekankan betapa bodohnya perbuatan ini," ungkap polisi.
"Ini merupakan orang-orang yang bisa dan seharusnya dibawa ke depan hakim," tandas kepolisian Queensland kemudian.