5 Siswi SMP Injak-injak Rapor di Tiktok, Begini Nasibnya Sekarang

Mereka menangis mengetahui keputusan dari pihak sekolah.

Husna Rahmayunita
Rabu, 23 Desember 2020 | 13:35 WIB
5 Siswi SMP Injak-injak Rapor di Tiktok, Begini Nasibnya Sekarang
Ilustrasi Tiktok. (Pixabay)

SuaraBali.id - Jagat media sosil belum lama ini dihebohkan dengan aksi 5 orang siswi SMP injak-injak rapor sekolah. Video mereka viral di Tiktok.

Kelima pelajar salah satu SMP di Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat itu kini terpaksa menerima pil pahit. Mereka dikeluarkan dari sekolah.

Namun beberapa orangtua dari 5 siswi itu tak terima anaknya dikeluarkan. Alasannya, karena pihak sekolah tidak memberikan peringatan terlebih dahulu.

Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), seoranng murid mengaku kaget dengan keputusan pihak sekolah yang mengeluarkan anaknya.

Baca Juga:Pamit Paling Nyesek, Ayah ini Berlinang Air Mata Lepas Putrinya Menikah

Apalagi sang anak kini hanya bisa menangis, menyesali perbuatannya injak rapor sekolah.

"Anak saya menangis, tidak mau makan. Kaget dia, gara-gara TikTok dia dikeluarkan dari sekolah. Kami juga orang tua kaget, bagaimana ini? Bisakah anak saya sekolah lagi?" keluh Baiq Raehan (38 tahun), ibu salah satu siswa yang dikeluarkan, Selasa (22/12).

Raehan tahu anaknya dikeluarkan dari sekolah setelah mendapat surat panggilan orang tua pada Senin (21/12).

Datangnya surat itu sempat membuat Raehan bingung. Pasalnya, pembagian rapor siswa sudah berlangsung pada Jumat (18/12). Dan saat memenuhi panggilan tersebut, Raehan malah dijelaskan soal kesalahan anaknya.

"Kami dikumpulkan dan dijelaskan, bahwa anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, Nah karena perbuatannya itulah pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan mereka. Anak-anak teriak histeris tidak menyangka kalau harus dikeluarkan dari sekolah," jelas Raehan.

Baca Juga:Istri Pergoki Suami Main TikTok, Warganet: Asik Ada yang Berantem!

Dia mengatakan semestinya sekolah memberikan peringatan dahulu, memberi kesempatan pada anak-anak agar tidak mengulangi perbuatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak