SuaraBali.id - Anggota DPD RI Arya Wedakarna atau AWK mengaku akan melaporkan kasus pemukulan yang dialaminya ke Polda Bali.
AWK menyayangkan sikap demonstran yang bertindak kasar kepadanya. Dalam video yang beredar di media sosial,i a mengaku pendemo yang memukulnya lebih dari dua orang. Selain itu, ia juga menujukkan penganiayaan yang diterimanya.
"Di sini (sikut) dan di muka (bawah mata) dan ada yang memukul kepala dua atau tiga orang," ujar AWK seperti dikutip SuaraBali.id.
"Saua mau melapor ke Polda dan divisum sekarang. Saya adalah DPD aktif dan membuka pintu untuk dialog. Sayang sekali yang dilakukan di tanah negara, seorang DPD dianiaya,” sambungnya.
Baca Juga:Mantap! Komunitas dari Bali Bawakan Karya Ini di Festival Musik Tembi 2020
Dalam kesempatan yang sama, AWK mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti penyebab pendemo emosi. Bahkan, ia mengklaim telah menyediakan ruang diskusi.
"Kita siapkan ruang rapat dan saya tunggu 20 menit tidak ada yang masuk. Karena aspirasi saya sebagai DPD harus dengan mediasi dan dialog, kemudian saya lihat sudah mulai keterlaluan karena sudah melakukan penghinaan secara pribadi," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar video Arya Wedakarna dipukul pendemo. Video itu kini viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, sejumlah massa tampak menggeruduk kantor DPD Bali di Jalan Cok Agung Tresna, Rabu (28/10/2020) siang.
Mereka datang untuk melakukan demonstrasi. Namun peristiwa tersebut sempat diwarnai ketegangan, tepatnya saat Arya Wedakarna (AWK) menemui demonstran.
Baca Juga:Keren! Komunitas Sing Seni dari Bali Bawakan Pentas 'Cenik Tua' di FMB 2020
Di tengah kerumunan, AWK terkena pukulan di kepala oleh salah seorang pendemo yang nampak naik pitam
AWK pun refleks memegang kepalanya usai dipukul. Tak cukup sampai di situ, seorang demonstran juga berusaha memukul tangan AWK.
Aparat kemananan yang berada di lokasi pun berusaha mengamankan AWK dan menarik mundur laki-laki tersebut dari pendemo.
Dari informasi yang dihimpun SuaraBali.id, pendemo tersebut berasal dari Nusa Penida dan Ormas Sandhi Murti.
Mereka diduga melakukan demonstrasi lantaran tak terima dengan ucapan yang sempat dilontarkan AWK. Ucapan itu dianggap menghina umat Hindu.