SuaraBali.id - Pandemi Covid-19 belum juga mereda dari Indonesia. Tapi sejumlah tempat wisata di Bali menanti wisatawan untuk dikunjungi usai pandemi berakhir.
Tak ada salahnya mulai saat ini mengagendakan liburan setelah pandemi Covid-19. Pulau Dewata telah menyuguhkan berbagai pesona keindahan. Apalagi ada konsep pariwisata berkelanjuta.
Apakah kamu sudah familiar dengan itu? Pariwisata berkelanjutan sendiri sebenarnya adalah salah satu konsep pariwisata yang mulai diadaptasi oleh Indonesia sejak beberapa tahun belakangan.
Untuk kamu yang sedang merencakan liburanmu di Bali setelah pandemi, kamu bisa menemukan banyak sekali destinasi wisata #DiIndonesiaAja yang telah memenangkan penghargaan dengan konsep pariwisata berkelanjutannya lho.
Baca Juga:Bali Zoo Gianyar Tawarkan Pemandangan Savana, Tak Perlu ke Afrika
Berikut ini ringkasan dari destinasi-destinasi pariwisata pemenang penghargaan pariwisata berkelanjutan Indonesia yang dikenal dengan ISTA atau Indonesia Sustainable Tourism Award dari Kemenparekraf.
1. Desa Wisata Pemuteran

Membutuhkan wisata Bali yang berbeda? Coba kunjungi desa wisata Pemuteran yang terletak di pesisir barat pulau Bali. Di destinasi ini, kamu dapat menikmati serunya pengalaman wisata bahari dan berkontribusi langsung untuk keindahan ekosistem lautnya bersama warga sekitar.
Dengan menyelam ke dalam bawah laut Pemuteran, kamu bisa mempelajari cara revitalisasi terumbu karang melalui metode biorock yang telah sukses menjaga keindahan kawasan bawah laut Pemuteran. Bila kamu berkunjung pada waktu yang tepat, kamu bahkan dapat mengikuti kegiatan pelepasan bayi-bayi penyu ke habitat aslinya lho. Jadi, destinasi ini harus masuk ke wishlist wisata Bali kamu setelah pandemi.
2. Nusa Dua
Baca Juga:Organisasi Masyarakat Sipil Tuberkulosis Punya Peran Penting saat Pandemi

Tertarik untuk belajar sambil berwisata? Coba kunjungi daerah Nusa Dua dan sempatkan untuk mampir ke Nusa Dua Lagoon. Di lokasi ini yang merupakan bagian dari Nusa Dua merupakan kawasan pariwisata bertaraf internasional, kamu dapat mempelajari metode pengelolaan sampah yang ada dengan menggunakan mekanisme pemisahan sampah padat dan sampah cair.