Eviera Paramita Sandi
Rabu, 24 September 2025 | 14:41 WIB
Sosok Mahfud MD. (Instagram @mohmahfudmd)
Baca 10 detik
  • Rocky Gerung dukung Mahfud MD jadi presiden, utamakan etikabilitas dan intelektualitas sebelum elektabilitas.
  • Mahfud MD ditawari posisi Menko Polkam di Kabinet Prabowo, 7 September 2025, untuk jembatani TNI-Polri.
  • Mahfud MD menolak tawaran Menko Polkam karena etika politik, tak berkeringat untuk Prabowo Subianto.

SuaraBali.id - Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD menjadi satu – satunya yang diincar oleh seorang Rocky Gerung untuk memimpin bangsa Indonesia.

Menurut Rocky, Mahfud dianggap mampu menjadi seorang presiden dengan segala kelebihan yang dimilikinya.

“Dari awal sudah saya deteksi bahwa Mahfud MD itu adalah orang yang surplus intelektual,” aku Rocky, dikutip dari youtube Mahfud MD, Selasa (24/9/25).

Rocky menyebut bahwa Konstitusi di Indonesia yang dibawahi oleh Mahfud MD pasti memiliki arah yang positif ke depannya.

Dari situlah dirinya percaya bahwa Mahfud MD juga dianggap mampu memimpin negara sebagai presiden.

Rocky bahkan dengan serius mengungkapkan bahwa dirinya siap menjadi orang pertama yang mendukung Mahfud MD Ketika benar – benar mencalonkan sebagai presiden.

“Dulu saya itu yang pertama kali ingin Pak Mahfud jadi presiden. Kalau di Indonesia ini ahli konstitusinya seperti Pak Mahfud, bagus itu Indonesia. Saya orang pertama yang mau jadi timnya kalau Pak Mahfud mencalonkan presiden,” urainya.

“Saya sebut itu, dan itu saya serius bilang itu,” imbuh Rocky dengan ekspresi serius.

Rocky menyebut bahwa apa yang dikatakan adalah hal yang cukup serius. Menurutnya untuk menjadi seorang presiden yang pertama adalah harus lulus etikabilitas.

Baca Juga: Ijazah Jokowi dan Gibran Diragukan, Ikrar Nusa Bhakti: Just Say Katakan Bahwa Itu Ijazah Palsu

“Saya tidak bergurau itu saya serius,” ucap Rocky.

“Karena waktu itu saya punya prinsip calon presiden itu dia mesti lulus pertama bukan elektabilitas, tetapi etikability, etikabilitas Pak Mahfud mesti lulus,” jelasnya menambahkan.

Sementara yang kedua yakni harus lulus intelektualitas. Keduanya menurut Rocky sangat mudah dilewati oleh seorang Mahfud MD.

“Lapisan kedua adalah intelektualitas, Mahfud MD pasti lulus. Baru kita ijinkan dia uji Elektabilitas,” jelasnya.

“Nah sekarang calon presiden itu justru diuji Elektabilitas dulu, padahal dia defisit intelektualitas, defisit etikabilitas,” imbuhnya.

Sementara saat ini menurut Rocky justru terbalik. Sosok calon presiden hanya dimenangkan oleh survey elektabilitas, sehingga akhirnya menurut Rocky lahirlah seorang pemimpin tanpa pengetahuan dan etika yang cukup.

Load More