SuaraBali.id - Selain dikenal dengan keindahan pantainya yang luar biasa, Bali juga menyimpan tempat unik bak negeri di atas awan.
Seperti yang terekam dalam video milik akun Tiktok @krizdiiii, pesona lautan awan ini sukses menarik perhatian banyak orang.
Wisata ini terletak di Desa Pinggan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Berbeda dengan tempat wisata pada umumnya, di Desa Pinggan ini memanjakan mata wisatawan dengan pesona lautan awannya yang luar biasa.
Dalam video yang beredar, terlihat banyak sekali wisatawan yang memarkir motornya di pinggir jalan, lantaran menikmati indahnya awan-awan putih bersih tersebut.
Banyak dari mereka yang hanya terdiam melihat lantaran takjub dengan pemandangannya. Tidak sedikit pula yang mengabadikan momen tersebut dengan mengambil video dan foto.
Panorama yang disuguhkan tidak kalah dengan saat mendaki Gunung Batur. Wisatawan akan disuguhkan dengan banyak pilihan panorama alam yang cantik, salah satunya panorama sunrise Gunung Batur.
Wisatawan yang ingin menikmati sunrise harus sudah ada di Lokasi sekitar jam 05.30 pagi. Waktu terbaik adalah saat kemarau, karena bisa menyaksikan view dengan sempurna.
Menurut cerita yang beredar, Desa Pinggan ini ada bermula dari kisah Patih dari Kerajaan Bali Kuno yang tidak menyetujui pernikahan Raja Sri Aji Jayapangus dan Puteri Kang Cing Wie.
Patih tersebut mengundurkan diri dan bertapa di sebuah tempat untuk memohon ke para Dewa Betara agar memberi hukuman Rajanya yang sudah menikah dengan puteri saudagar dari China yang beragama Budha.
Baca Juga: Akhir Sebuah Era, Spasojevic Tinggalkan Bali United Sebagai Topskorer Sepanjang Masa
Kemudian terjadilah badai turun sepanjang7 hari di kecamatan Kintamani lantaran Gunung Batur Meletus.
Terjadi banjir lahar dan penyakit campar serta disentri dimana mana yang sudah pasti membuat penderitaan dan kematian rakyat.
Para penasihat dan patih yang menentang pernikahan raja ini menjelaskan jika Para Betara Dewa juga menentang perkawinan itu dengan memperlihatkan angkara murkanya.
Raja pun memanggil Menteri-menterinya untuk rapat menangani bencana tersebut. Ditengah rapat hadirlah Puteri Kang Cing Wie yang atas perkenan pengawal mendatangi Raja dan berbisik dalam telinga Raja agar rakyat Kintamani segera dipindahkan ke desa yang diberi nama Ping An (Bahasa Tionghoa) yang artinya selamat.
Ajaibnya, rakyat yang pindah ke desa Ping An semuanya selamat. Kini orang Bali menyebutnya dengan Pinggan, lantaran lebih mudah diucapkan.
Keputusan raja yang mendapatkan bisikan Ratu Kang Cing Wie membuat rakyat Bali semakin menyukai ratu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah