"Sekarang seperti saya ini kan hanya tidak mengurus pemerintahan, tetapi dalam fungsi sosial kemasyarakatan tetap berlanjut, syiar dakwah jalan, karena basic saya juga di sana," ujarnya.
"Jadi selama kita masih diberikan kesehatan, umur yang panjang, semampu kita akan terus mengisi waktu itu untuk ke masyarakat. Apalagi selama ini kan saya tidak pernah berpisah dengan masyarakat," imbuh Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram (2009-2015) itu.
Ahyar merasakan memang ada perbedaan kehidupannya selepas 27 tahun berikhtiar di dalam pemerintahan. Menurutnya, hal yang paling terasa yakni selama menjadi amil masyarakat ia fokus terhadap tiga tugas pokoknya yaitu pembangunan, kemasyarakatan, hingga pemerintahan.
Kini setelah tidak lagi di pemerintahan, kata Ahyar, dirinya lebih leluasa menyesuaikan agenda-agendanya.
Baca Juga: Buruh Tukang di Mataram Ini Bingung Keluar Masuk Setelah Akses Rumahnya Ditutup Tembok
Sejujurnya, ucap Ahyar, ada perasaan lega. Dan dalam kelegaan itu, Ahyar hanya berharap agar apa yang selama ini telah ia ikhtiarkan dapat semata-mata dapat membawa maslahat bagi masyarakat.
Ahyar Abduh Centre, lembaga yang ia dirikan sebagai salah satu bukti ia tetap hadir bersama masyarakat. Selepas tidak jadi Walikota, Ahyar memang tak pernah jauh dari masyarakat. Eksponen yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya selama 27 tahun di pemerintahan.
Pergerakan politik Ahyar matang. Menurutnya, keputusan untuk maju atau tidak itu tergantung pada beberapa faktor.
"Kita kan masih lihat, tidak serta merta asal maju saja, tetapi kita lihat variabel lain, jika kita masih dipercaya dan punya kemampuan, kenapa tidak," tandasnya.
Berdasar pengetahuan dan pengalamannya, Ahyar menyebutkan setidaknya ada tiga faktor mendasar yang mesti ia pertimbangkan untuk mengambil langkah politik ke depan. Instrumen pertama itu menurut Ahyar ialah soal panggilan masyarakat.
Baca Juga: Setelah Kasus CPNS, Jaksa EP di Mataram Kembali Dilaporkan Terkait Pelanggaran Disiplin
"Inikan bergantung nanti pada tingkat harapan masyarakat (elektabilitas). Kalau masyarakat percaya dan memberikan dukungan, kenapa tidak, itu modal yang besar," katanya.
Berita Terkait
-
Profil Liana Tasno, Dirut Perempuan yang Antar PSIM Promosi Liga 1
-
Rahasia 8 Sisi Roti Kembang Waru: Warisan Kuliner Mataram yang Sarat Makna
-
Kisah Di Balik Roti Kembang Waru, Sajian Wajib Hajatan Keraton Mataram
-
Roti Kembang Waru Kotagede, Warisan Budaya Kerajaan Mataram
-
Tangis Agus Pecah: Tak Mau Ditahan di Lapas Kuripan Karena Jauh dari Ibunya
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
Terkini
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025