"Persisnya sejak tahun 1994 hingga sekarang 2021. Dalam rentang waktu 27 tahun itu, saya sudah mengurus pemerintahan. Selama itu saya berkhidmat untuk pemerintah," ujar Ahyar.
Selama menjadi abdi masyarakat Mataram dalam tempo yang cukup lama, Ahyar menjadi khatam terkait seluk beluk masyarkatnya.
"Jadi saya tahu persis lah apa yang dibutuhkan oleh Mataram, pembangunannya maupun yang bersinggungan dengan kesejahteraan masyarakat," papar TGH Ahyar Abduh.
Selepas tidak menjabat di pemerintahan, tak berarti perhikmatan Ahyar untuk masyarakat terhenti. Jabatan, kata Ahyar hanyalah salah satu alat, memberikan pelayanan bagi masyarakat tak hanya dapat dilakukan lewat jalur tersebut.
Ia tetap bersama masyarakat, memberi jalan dan menemukan terang di antara gelap.
"Sekarang seperti saya ini kan hanya tidak mengurus pemerintahan, tetapi dalam fungsi sosial kemasyarakatan tetap berlanjut, syiar dakwah jalan, karena basic saya juga di sana," ujarnya.
"Jadi selama kita masih diberikan kesehatan, umur yang panjang, semampu kita akan terus mengisi waktu itu untuk ke masyarakat. Apalagi selama ini kan saya tidak pernah berpisah dengan masyarakat," imbuh Ketua DPD Partai Golkar Kota Mataram (2009-2015) itu.
Ahyar merasakan memang ada perbedaan kehidupannya selepas 27 tahun berikhtiar di dalam pemerintahan. Menurutnya, hal yang paling terasa yakni selama menjadi amil masyarakat ia fokus terhadap tiga tugas pokoknya yaitu pembangunan, kemasyarakatan, hingga pemerintahan.
Kini setelah tidak lagi di pemerintahan, kata Ahyar, dirinya lebih leluasa menyesuaikan agenda-agendanya.
Baca Juga: Buruh Tukang di Mataram Ini Bingung Keluar Masuk Setelah Akses Rumahnya Ditutup Tembok
Sejujurnya, ucap Ahyar, ada perasaan lega. Dan dalam kelegaan itu, Ahyar hanya berharap agar apa yang selama ini telah ia ikhtiarkan dapat semata-mata dapat membawa maslahat bagi masyarakat.
Ahyar Abduh Centre, lembaga yang ia dirikan sebagai salah satu bukti ia tetap hadir bersama masyarakat. Selepas tidak jadi Walikota, Ahyar memang tak pernah jauh dari masyarakat. Eksponen yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya selama 27 tahun di pemerintahan.
Pergerakan politik Ahyar matang. Menurutnya, keputusan untuk maju atau tidak itu tergantung pada beberapa faktor.
"Kita kan masih lihat, tidak serta merta asal maju saja, tetapi kita lihat variabel lain, jika kita masih dipercaya dan punya kemampuan, kenapa tidak," tandasnya.
Berdasar pengetahuan dan pengalamannya, Ahyar menyebutkan setidaknya ada tiga faktor mendasar yang mesti ia pertimbangkan untuk mengambil langkah politik ke depan. Instrumen pertama itu menurut Ahyar ialah soal panggilan masyarakat.
"Inikan bergantung nanti pada tingkat harapan masyarakat (elektabilitas). Kalau masyarakat percaya dan memberikan dukungan, kenapa tidak, itu modal yang besar," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran