Eviera Paramita Sandi
Rabu, 29 Desember 2021 | 15:28 WIB
Limbah medis hingga kondom yang ditemukan menumpuk di areal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Mataram mulai diangkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dan B3 Lemer Sekotong Lombok Barat. [Suara.com/Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Limbah medis hingga kondom yang ditemukan menumpuk di areal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Mataram mulai diangkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dan B3 Lemer Sekotong Lombok Barat, NTB.

Pengangkutan dimulai sejak hari Senin, (26/12/2021). Sampah yang  dipisahkan terlebih dahulu sebelum diangkut.

Sampah medis termasuk jarum suntik, obat-obatan, infus, hingga kondom dibungkus terpisah sebelum diangkut menggunakan truk. Bahkan ditemukan sampah obat-obatan yang belum masuk waktu kedaluwarsa.

Kemudian untuk sampah plastik termasuk kayu dibawa terpisah menggunakan truk yang berbeda.

Baca Juga: Bandara Lombok Bangun Lapak Khusus PKL Dengan Anggaran Rp 4 Miliar

Berdasarkan keterangan salah seorang supir truk Lalu Muhamad Fatoni yang ditemui di lokasi menyebutkan bahwa hingga Rabu, (29/12/2021) pihaknya telah mengangkut sekitar 7 truk limbah medis. Dalam satu kali pengangkutan, kata Fatoni, ia bisa membawa minimal 1,3 ton sampah medis.

Penemuan limbah medis, kondom dan jarum suntik yang menumpuk dan berserakan dekat gedung Sekolah Luara Biasa (SLB) Negeri 2 Mataram Nusa Tenggara Barat pada Rabu (22/12/2021). [Foto : Istimewa/beritabali.com]

Jika ditaksir dalam 7 kali pengangkutan, jumlah sampah medis yang telah diangkut tersebut sekitar 9,1 ton hingga hampir mencapai 10 ton.

"Sejak hari senin sampai hari ini (Rabu, red) kita sudah angkut 7 truk sampah medis," kata Fatoni kepada Suara.com, Rabu (29/12/2021).

Kenyataan ini berbeda dengan jumlah awal yang yang dihimpun melalui  keterangan  Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram, Komisaris Polisi Kadek Adi Budi Astawa yang menyebutkan jumlah sampah di lokasi tersebut hanya 6 ton.

Petugas pengangkut sampah terlihat menggunakan sarung tangan saat mengumpulkan sampah. Hal ini lantaran sampah-sampah yang berserakan tersebut terdapat benda tajam seperti jarum suntik hingga pecahan botol obat-obatan.

Baca Juga: Air PDAM Kotor Dan Berbau, Warga di Lombok Timur Terpaksa Beli Air per Tangki Rp 500 Ribu

Fatoni menaksir jumlah sampah medis yang akan ia angkut sebanyak 10 ton.

"Mungkin bisa sampai 10 ton, karena kalau kardus obat-obatan yang masuk bisa sampai sekitar 1,8 ton yang masuk, kalau yang lain agak ringan dia," ujar Fatoni.

Sementara sebelumnya, rombongan anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram telah turun guna mengecek lokasi penemuan sampah tersebut. Rombongan komisi IV dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Zaitun, SH., bersama Wakil Ketua, H. Muhtar dan Sekretaris Nyayu Ernawati.

Komisi  yang membidangi masalah kesehatan dan pendidikan ini telah melihat secara langsung banyaknya limbah medis yang berserakan di sana.

“Kami turun ke sini karena melihat berita beberapa hari terakhir ini. Kami ingin melihat sendiri dan membuktikan langsung. Kami melihat memang limbah medis ini sangat banyak,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram Hj Zaitun.

Komisi IV DPRD Kota Mataram sebelumnya telah meminta akan sampah di lokasi tersebut segera dipindahkan, khususnya sampah medis yang menimbulkan bau menyengat hingga bisa berdampak buruk bagi Kesehatan jika dibiarkan.

“Harapan kami mohon dinas yang bertanggung jawab disegerakan bersihkan limbah medis ini pada tempatnya. Jangan dibiarkan di pemukiman seperti ini,” sambungnya.

Sebelum menjadi SLB Negeri 2 Mataram, lokasi tersebut merupakan gedung Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) NTB atau RS Mata.

Pihak kepolisian sudah memanggil pihak RS Mata ke lokasi. Utusan dari RS Mata mengatakan, sebelum pindah menempati eks gedung RSUP NTB, pihaknya sudah membersihkan semua limbah medis.

Kasus tersebut kini tengah dalam tahap penyelidikan oleh aparat kepolisian Polres Mataram.

Terpisah, Kepala Sekolah SLBN 2 Mataram, Winarna yang dihubungi Suara.com berharap agar sampah yang menumpuk di sekolah tersebut dapat dibersihkan sebelum siswa masuk sekolah. Ia juga berterima kasih terhadap berbagai pihak yang telah memberikan atensi terhadap hal ini.

"Kita dari sekolah berharap agar sampah tersebut dapat selesai dipindahkan sebelum siswa masuk sekolah," katanya.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More