SuaraBali.id - Limbah medis hingga kondom yang ditemukan menumpuk di areal Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Mataram mulai diangkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dan B3 Lemer Sekotong Lombok Barat, NTB.
Pengangkutan dimulai sejak hari Senin, (26/12/2021). Sampah yang dipisahkan terlebih dahulu sebelum diangkut.
Sampah medis termasuk jarum suntik, obat-obatan, infus, hingga kondom dibungkus terpisah sebelum diangkut menggunakan truk. Bahkan ditemukan sampah obat-obatan yang belum masuk waktu kedaluwarsa.
Kemudian untuk sampah plastik termasuk kayu dibawa terpisah menggunakan truk yang berbeda.
Berdasarkan keterangan salah seorang supir truk Lalu Muhamad Fatoni yang ditemui di lokasi menyebutkan bahwa hingga Rabu, (29/12/2021) pihaknya telah mengangkut sekitar 7 truk limbah medis. Dalam satu kali pengangkutan, kata Fatoni, ia bisa membawa minimal 1,3 ton sampah medis.
Jika ditaksir dalam 7 kali pengangkutan, jumlah sampah medis yang telah diangkut tersebut sekitar 9,1 ton hingga hampir mencapai 10 ton.
"Sejak hari senin sampai hari ini (Rabu, red) kita sudah angkut 7 truk sampah medis," kata Fatoni kepada Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Kenyataan ini berbeda dengan jumlah awal yang yang dihimpun melalui keterangan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Mataram, Komisaris Polisi Kadek Adi Budi Astawa yang menyebutkan jumlah sampah di lokasi tersebut hanya 6 ton.
Petugas pengangkut sampah terlihat menggunakan sarung tangan saat mengumpulkan sampah. Hal ini lantaran sampah-sampah yang berserakan tersebut terdapat benda tajam seperti jarum suntik hingga pecahan botol obat-obatan.
Baca Juga: Bandara Lombok Bangun Lapak Khusus PKL Dengan Anggaran Rp 4 Miliar
Fatoni menaksir jumlah sampah medis yang akan ia angkut sebanyak 10 ton.
"Mungkin bisa sampai 10 ton, karena kalau kardus obat-obatan yang masuk bisa sampai sekitar 1,8 ton yang masuk, kalau yang lain agak ringan dia," ujar Fatoni.
Sementara sebelumnya, rombongan anggota Komisi IV DPRD Kota Mataram telah turun guna mengecek lokasi penemuan sampah tersebut. Rombongan komisi IV dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Zaitun, SH., bersama Wakil Ketua, H. Muhtar dan Sekretaris Nyayu Ernawati.
Komisi yang membidangi masalah kesehatan dan pendidikan ini telah melihat secara langsung banyaknya limbah medis yang berserakan di sana.
“Kami turun ke sini karena melihat berita beberapa hari terakhir ini. Kami ingin melihat sendiri dan membuktikan langsung. Kami melihat memang limbah medis ini sangat banyak,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram Hj Zaitun.
Komisi IV DPRD Kota Mataram sebelumnya telah meminta akan sampah di lokasi tersebut segera dipindahkan, khususnya sampah medis yang menimbulkan bau menyengat hingga bisa berdampak buruk bagi Kesehatan jika dibiarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali