SuaraBali.id - Kiprah Tuan Guru Haji Ahyar Abduh di dunia politik sudah dikenal lama oleh masyarakat khususnya Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kini selepas dua periode memimpin Mataram, Ahyar mengisyaratkan kemungkinan maju Pilgub NTB.
Sebagai orang politik, Ahyar tak pernah absen dari hingar bingar dan perbincangan. Ia masih memiliki posisi tawar yang cukup jika dikalkulasikan.
"Siapapun, saya tetap membangun integritas dengan teman-teman di berbagai tempat, termasuk di politik," ujar Ahyar saat ditemui di kediamannya pada Kamis, (30/12/2021).
Ia berprinsip, di manapun ia dibutuhkan, ia akan selalu hadir jika itu merupakan medan perjuangan yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Ahyar menanggapi santai ketika disinggung soal alasan mengapa memilih keluar dari Partai Golkar yang notabene menjadi rumahnya selama 27 tahun.
"Ya karena dinamis saja, di mana kita bisa memberikan kontribusi dan kita dibutuhkan," ujarnya.
Namun, di manapun ia kini bernaung, ia tetap menjaga asa. Pilihan politik ke depan, kata Ahyar, merupakan peluang yang akan tetap ia perjuangkan.
"Saya juga ndak tau ke depan ini bagaimana kan, mungkin menjadi calon gubernur lagi di 2024, itu kan nanti," ujar TGH Ahyar Abduh.
"Sepanjang kita masih ada peluang bisa jadi kan," lanjutnya.
Lepas dari itu, kini ia tengah fokus mengisi waktu dengan kegiatan bersama masyarakat. Urusan politik kata Ahyar, saat ini hanya untuk "menyambung dan menyemai silaturahmi saja".|
Baca Juga: Buruh Tukang di Mataram Ini Bingung Keluar Masuk Setelah Akses Rumahnya Ditutup Tembok
27 Tahun Menjadi Politisi
Terbilang sekitar 27 tahun pria kelahiran 20 Oktober 1960 ini dipercaya menjadi khadam warga Ibukota Provinsi NTB itu. Memulai karir politik dengan menjadi Anggota DPRD Kotamadya sejak tahun 1994 hingga 2004, Ia pun menghabiskan sebagian dari jalan cerita hidupnya untuk membangun Kota Mataram.
Sepak terjangnya di Kota Mataram terus menyambung. Selepas menjadi legislator, pada 2005 Ahyar Abduh dipercaya masuk ke eksekutif. Pada 2005 sampai dengan 2010, ia yang pernah melewati masa studi di Madrasah Aliyah NW Pancor ini diamanahkan menjadi Wakil Walikota Mataram mendampingi H. Moh. Ruslan.
Diakui sukses, pada 2010 Ahyar maju menjadi calon Walikota Mataram. Kepercayaan masyarakat Kota Mataram berpihak pada Ahyar.
Ia didapuk menjadi Walikota Mataram. Tak hanya sekali, pada pemilihan Walikota 2016, suara Ahyar unggul jauh dari kompetitornya yang lain. Sekali lagi, Ahyar Abduh masih mendapat tempat di hati masyarakat Mataram.
Selepas dua periode memimpin Mataram, Ahyar harus purna-tugas. Jabatannya berakhir pada 2020.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu