Sidak ke Gudang Bulog, Titiek Soeharto Temukan Beras 1 Tahun Lebih Berwarna Abu-Abu

DPR sidak Bulog Ternate, temukan 1200 ton beras lokal setahun lebih, kualitas buruk. Titiek Soeharto kecewa, minta percepatan distribusi.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 29 September 2025 | 08:12 WIB
Sidak ke Gudang Bulog, Titiek Soeharto Temukan Beras 1 Tahun Lebih Berwarna Abu-Abu
ILUSTRASI - Pekerja mengangkut beras saat bongkar muat di gudang Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa]
Baca 10 detik
  • Titiek Soeharto sidang ke gudang Bulog
  • Temukan beras yang disimpan lebih dari setahun 
  • Kemetrian terkait diminta serius untuk menyalurkan beras SPHP

SuaraBali.id - Komisi IV DPR RI melaksanakan sidak ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Ternate, Maluku Utara pada Selasa, 23 September 2025 lalu.

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto yang memimpin sidak tersebut.

Titiek menyebut bahwa sidak ke Bulog Tabahawa untuk mengecek kondisi beras yang ada.

“Kami dari Komisi IV melakukan kunjungan spesifik ke Maluku Utara dan dalam kesempatan ini kami sidak ke Gudang Bulog,” ujar Titiek, dikutip dari instagramnya, Jumat (26/9/25).

Baca Juga:Beras Murah Meriah Serbu Koperasi Desa Merah Putih di Bali

“Ini untuk mengecek kondisi beras yang ada, yang disimpan di sini,” imbuhnya.

Dalam sidak tersebut, Titiek menemukan beras lokal yang sudah satu tahun lebih disimpan di dalam Gudang.

Bahkan, jumlahnya tidak main – main, mencapai 1.200 ton.

Waktu penyimpanan yang sudah cukup lama itu membuat warna beras sudah tidak seperti semula, bahkan menyentuh warna abu – abu.

“Ternyata yang ada disini ini ada beras yang sudah setahun lebih. Jadi masuk sini Bulan Mei Tahun 2024, masih ada 1.200 ton,” sebutnya.

Baca Juga:Bulog Haramkan Pelaku Judi Online dan Teroris dari Bantuan Pangan Nasional

“Warnanya udah apa ini, abu – abu. Ini masih ada juga beras import yang umurnya udah setahun juga,” imbuhnya.

Titiek menyebut bahwa kondisi beras seperti yang dilihatnya itu tidak layak lagi dikemas untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Saya nggak tahu mesti mau disimpan sampai kapan di sini. Kenapa nggak disalur – salurkan, Saya rasa kalau SPHP dapatnya yang kayak begini, ya saya rasa nggak layak gitu,” ucap Titiek.

“Ya orang harus beli dengan beras yang seperti ini,” tambahnya.

Titiek meminta Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog untuk segera menyalurkan stok lama agar kualitas tidak semakin menurun.

“Ini minta perhatian ya kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Bulog,” ujar Titiek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini