Meski Pembelian Elpiji Sudah Dibatasi di Pangkalan, Warga Masih Mengantre Berjam-jam

Meski sudah menunggu lama, gas elpiji yang didapatkan juga tidak menentu bahkan bisa hanya dapat dua tabung.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 17 September 2025 | 13:31 WIB
Meski Pembelian Elpiji Sudah Dibatasi di Pangkalan, Warga Masih Mengantre Berjam-jam
Ilustrasi Elpiji 3 Kilogram di Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Ketersediaan Gas Elpiji di Lombok, Nusa Tenggara Barat sampai hari ini masih dikeluhkan banyak orang.

Meski diklaim tersedia oleh pemerintah, masyarakat harus mengantre berjam-jam untuk bisa mendapatkan gas elpiji tersebut.

Salah seorang ibu rumah tangga di Mataram sekaligus pengecer gas elpiji, Suhartini mengatakan dirinya harus datang dari pagi untuk bisa mendapatkan antrean paling depan.

Karena pangkalan menyiapkan nomor antrean agar tidak berebut ketika gas datang.

Baca Juga:Polisi Janji Tak Pidanakan Warga yang Kembalikan Barang Jarahan DPRD NTB

“Saya datang dari jam 07.30 pagi sampai sekitar pukul 10.00 wita lebih masih menunggu,” katanya, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, pihak pangkalan juga membatasi pembelian mencapai lima tabung.

Bahkan kondisi ini dirasakan sudah cukup lama bukan saja pada momen maulid Nabi SAW ini.

“Kita akan tunggu sampai dia datang. Soalnya kalau tidak ditunggu nanti kita tidak akan dapat,” ujarnya.

Meski sudah menunggu lama, gas elpiji yang didapatkan juga tidak menentu bahkan bisa hanya dapat dua tabung.

Baca Juga:Gedung DPRD NTB yang Dibakar Sudah Banyak Rusak, Kini Renovasi Akan Dipercepat

“Tapi tidak tetap kita dapatnya. Kalau datangnya sedikit kita dapat sama-sama tiga tabung. Kalau dapat lima tabung itu ketika persediaan banyak,” katanya sambil menunjukkan nomor antrean.

Gas elpiji yang diperoleh tidak hanya untuk dirinya melainkan juga dijual. Dimana, para pengecer menjualnya dengan harga Rp20 ribu per tabung.

Berbeda halnya jika pembeli menerima ditempat maka ada biaya operasional.

“Tidak berani juga kita ambil untung banyak. Jadi seadanya saja. Per tabung itu Rp20 ribu,” katanya.

Kelangkaan ini terjadi tidak hanya di Kota Mataram melainkan Lombok Barat.

Salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji 3 kg yang tidak mau disebutkan namannya mengatakan pendistribusian gas elpiji ini mulai terjadi pengurangan beberapa bulan terakhir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini