NTB Siaga, Hujan dan Angin Kencang Ancam Minggu Ini, Begini Arahan BMKG

Suhu muka laut sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat cenderung sama hingga lebih hangat dibandingkan kondisi normal.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 15 September 2025 | 15:41 WIB
NTB Siaga, Hujan dan Angin Kencang Ancam Minggu Ini, Begini Arahan BMKG
Ilustrasi menggunakan payung saat hujan. [Ist]

SuaraBali.id - Peringatan dini kondisi cuaca di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama sepekan ke depan berpotensi hujan yang disertai angin kencang.

Hal ini diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Pada 15-17 September 2025, cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan sedang. Sementara, pada 18-21 September, cuaca cerah berawan hingga hujan ringan," kata prakirawan Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Aprilia Mustika dalam keterangan di Mataram, Senin (15/9/2025).

Menurut Aprilia, hujan ringan memiliki intensitas 0,1 sampai 5 milimeter per jam atau 5 sampai 20 milimeter per hari.

Baca Juga:Trauma Banjir Belum Hilang, Hujan Deras Kembali Landa Bali: Warga Ketar-Ketir

Sementara itu, intensitas hujan sedang 5 hingga 10 milimeter per jam atau 20 hingga 30 milimeter per hari.

Adapun fenomena hujan ringan hingga sedang tersebut berpotensi terjadi di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat dari Pulau Lombok hingga Pulau Sumbawa.

Pada 15–17 September 2025, mayoritas cuaca diprakirakan cerah berawan hingga hujan sedang dengan suhu udara berkisar 21 sampai 35 derajat Celcius dan angin permukaan dominan bertiup dari timur hingga selatan dengan kecepatan maksimum 35 kilometer per jam.

Adapun periode 18–21 September 2025, cuaca umum diprakirakan cerah berawan hingga hujan ringan dengan kondisi angin bertiup dari tenggara hingga selatan berkecepatan maksimum 35 kilometer per jam.

Suhu muka laut sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat cenderung sama hingga lebih hangat dibandingkan kondisi normal.

Baca Juga:Denpasar Bangkit! Walikota Gercep Turun Tangan Atasi Banjir Sungai Badung

Suhu muka laut yang hangat bisa menambah suplai air untuk pertumbuhan awan-awan hujan.

BMKG mengimbau masyarakat agar memanfaatkan hujan yang turun sebagai sumber air tawar untuk mengisi waduk, embung, atau tempat-tempat penampungan air lainnya.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya pada 8-9 September 2025, seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat mengalami hujan sedang hingga lebat dalam durasi lama.

Faktor pemicu hujan awet selama dua hari tersebut adalah gelombang Rossby Ekuator yang aktif, kelembapan udara cenderung basah, dan labilitas atmosfer kuat. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini