Wagub Bali Khawatir Prakiraan Cuaca Kadang Tak Tepat di Masa Peralihan Musim

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengatakan sudah mengajukan operasi modifikasi cuaca ini.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 16 September 2025 | 19:14 WIB
Wagub Bali Khawatir Prakiraan Cuaca Kadang Tak Tepat di Masa Peralihan Musim
Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengajukan modifikasi cuaca untuk menekan hujan saat penanganan dampak bencana banjir di Denpasar, Selasa (16/9/2025). [ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari]

SuaraBali.id - Operasi modifikasi cuaca diajukan oleh Provinsi Bali ke BNPB maupun BMKG pusat agar dilakukan.

Hal ini karena Bali kembali diguyur hujan di tengah proses penanganan pascabanjir.

Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta mengatakan sudah mengajukan operasi modifikasi cuaca ini.

“Sudah, sudah kita sampaikan (permohonan operasi modifikasi cuaca), saya kira itu penting untuk dilakukan,” kata Giri Prasta di Denpasar, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga:14 Perusuh Saat Demo di Bali Jadi Tersangka, 4 Pelaku Masih di Bawah Umur

Sebagaimana diketahui sejumlah titik terutama Kota Denpasar kembali diguyur hujan intensitas ringan dan sedang, padahal proses penanganan sampah usai banjir besar pada Rabu (10/9) lalu belum selesai.

Hal ini menurut Giri perlu diantisipasi Apalagi, menurut dia, terkadang prakiraan cuaca tidak tepat di masa-masa peralihan musim ini, sehingga antisipasi dengan salah satunya alternatif modifikasi cuaca diperlukan.

“Jadi, kita harus berkoordinasi dengan BMKG, begitu juga dengan BPBD dengan selalu melakukan antisipasi dini terkait dengan persoalan mungkin yang ada,” ujar Giri Prasta.

Akan tetapi, kata dia, langkah jangka pendek ini tidak juga bisa dilakukan semena-mena, sebab yang ditakutkan ketika hujan ditahan berpotensi saat nanti turun hujan volumenya sangat besar.

Belum lagi pada musim kemarau petani di Bali membutuhkan air hujan, sehingga operasi ini harus berhati-hati dilakukan demi tetap merawat bumi.

Baca Juga:NTB Siaga, Hujan dan Angin Kencang Ancam Minggu Ini, Begini Arahan BMKG

Sementara untuk jangka panjang, agar banjir besar tidak terjadi lagi, Wagub Giri menegaskan langkah Pemprov Bali untuk melarang alih fungsi lahan produktif menjadi komersil.

Pemprov Bali juga akan mengomandoi proses pemulihan tutupan hutan di daerah aliran sungai (DAS) dan memastikan tata kelola sungai sehingga tak ada sumbatan atau mengecilkan saluran air.

“Terhadap genangan yang sekarang ini, beberapa jam hujan sudah ada beberapa genangan, kami sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan gerak cepat, dengan juga bantuan pompa air kita bisa mempercepat surutnya air,” ujar Giri Prasta. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini