SuaraBali.id - Di tengah gejolak demonstrasi yang melanda beberapa daerah, Polres Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengambil langkah proaktif dengan menggelar patroli skala besar.
Ini bukan sekadar respons, melainkan upaya tegas untuk memastikan wilayah tetap kondusif dan menjadi teladan bagi demokrasi yang damai.
"Kami mulai melakukan patroli skala besar untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah di Lombok Tengah," kata Kapolres Lombok Tengah AKBP Eko Yusmiarto di Lombok Tengah, Selasa.
Tak hanya patroli, sinergi nyata juga terwujud melalui pengamanan objek vital dan fasilitas umum oleh personel gabungan TNI dan SatPol PP Lombok Tengah.
Baca Juga:Rusak Parah di Gedung DPRD NTB Pasca Dibakar Massa, Seperti Ini Keadaannya
Upaya ini sengaja dilakukan untuk mengantisipasi potensi tindakan anarkis.
"Hal itu untuk mengantisipasi adanya tindakan anarkis oleh oknum warga yang tidak bertanggung jawab," katanya.
Yang membanggakan, aksi demonstrasi yang dihelat pada 1 September 2025 di Lombok Tengah oleh sejumlah mahasiswa dan pemuda berjalan dengan sangat kondusif.
Kapolres Lombok Tengah pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat.
"Saya atas nama pimpinan Polres Lombok Tengah menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan-rekan kita mahasiswa dan aliansi masyarakat yang telah menyuarakan aspirasi dengan aman dan lancar," katanya.
Baca Juga:Pemprov NTB Ubah Jam Masuk Hingga Pulang Sekolah, Antisipasi Siswa Ikut Demo
Aksi yang berlangsung di Mapolres Lombok Tengah dan Kantor DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini membuktikan bahwa aspirasi dapat disampaikan secara efektif tanpa mengorbankan keamanan dan ketertiban umum.
Mengingat unjuk rasa adalah salah satu bentuk penyampaian pendapat di muka umum yang dijamin oleh undang-undang, kesadaran masyarakat Lombok Tengah dalam berdemokrasi secara damai patut menjadi contoh.
"Saya sangat mengapresiasi masyarakat yang telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. ini membuktikan bahwa kita bisa menyampaikan aspirasi dengan cara-cara yang damai, tanpa harus mengorbankan keamanan dan ketertiban bersama," katanya.
Kesuksesan ini tak lepas dari kolaborasi apik antara TNI-Polri, instansi terkait, dan koordinator lapangan massa aksi.
Sinergi ini memastikan bahwa hak-hak penyampaian pendapat terpenuhi, sementara hak-hak masyarakat lainnya untuk beraktivitas juga tetap terlindungi.
"Terima kasih kepada seluruh personel yang telah bekerja keras dengan mengedepankan sikap humanis dan profesional," imbuhnya.