Demo Berujung Perusakan Jadi Alarm Bagi Wakil Rakyat Agar Jangan Hedon

Demo berujung pembakaran DPRD NTB jadi pelajaran berdemokrasi. Akademisi UIN Mataram soroti perilaku wakil rakyat dan pentingnya seleksi ketat calon legislatif.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 02 September 2025 | 09:08 WIB
Demo Berujung Perusakan Jadi Alarm Bagi Wakil Rakyat Agar Jangan Hedon
Demonstrasi di kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memanas, Sabtu (30/8/2025). Gedung DPRD NTB dibakar. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Aksi demo berujung anarkisme di NTB jadi pelajaran 
  • Akademisi sarankan wakil rakyat berbenah
  • Pusat harus menjadi contoh bagi daerah

SuaraBali.id - Aksi demonstrasi yang terjadi Sabtu (30/8/2025) akhir pekan kemarin mengakibatkan gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) hangus terbakar.

Aksi yang marak terjadi di beberapa daerah saat ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak terutama anggota DPR.

Dosen analisis kebijakan Publik UIN Mataram, Dr. Agus M.Si mengatakan aksi yang berujung pada pengerusakan fasilitas publik ini menjadi pelajaran tentang cara berdemokrasi.

Dari kejadian ini, semua pihak harus mengambil pelajaran mulai dari pemerintah, partai politik dan masyarakat sebagai pemilih.

Baca Juga:Pasca Kericuhan, Pengamanan di DPRD Bali Masih Disiagakan, Anggota Dewan WFH

“Dari sudut pandang akademisi, melihat aksi ini yang sudah berlangsung beberapa hari ini saya ingin mengatakan bahwa apa yang terjadi beberapa hari terakhir ini adalah pembelajaran yang berharga bagi cara kita berdemokrasi,” katanya Senin (1/9/2025) sore.

Ia mengatakan, perusakan yang terjadi juga menjadi pembelajaran publik termasuk anggota DPR RI untuk berprilaku sebagai wakil rakyat.

Dimana, sebagai wakil rakyat harus menunjukkan kinerjanya bukan perilaku hedon atau kehidupan yang penuh dengan kenikmatan.

“Itu yang saya katakanaharus membuat kebijakan dengan analisis kepekaan publik. Tidak justru membuat kebijakan yang merusak menyusahkan publik,” katanya.

Diterangkan Agus, sikap yang ditonjolkan anggota DPR RI juga harus menjadi pelajaran di tingkat daerah atau DPRD NTB hingga kabupaten dan kota.

Baca Juga:Pemprov NTB Ubah Jam Masuk Hingga Pulang Sekolah, Antisipasi Siswa Ikut Demo

Karena biasanya apa yang terjadi tingkat pusat berimbas ke daerah.

“Tentu apa yang terjadi di pusat ini menjadi pembelajaran bagi DPRD untuk meniru apa yang dilakukan oleh DPR RI. Karena apa yang terjadi di pusat itu berimbas ke daerah,” katanya.

Dari perilaku yang ditunjukkan kepada publik, empat anggota DPR RI dua orang dari Partai Nasdem yaitu Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni.

Selain itu dua orang dari Partai Amanat Nasional yaitu Eko Patrio dan Uya Kuya.

Statement yang mereka lontarkan menimbulkan ketersinggungan masyarakat Indonesia.

“Apa yang terjadi terhadap 4 anggota itu jadi pembelajaran bagi kita,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini