SuaraBali.id - Sebanyak 4.700 teba modern siap dibangun oleh Pemerintah Kota Denpasar untuk mengatasi permasalahan sampah organik di Denpasar.
Teba-teba tersebut rencananya disiapkan di setiap desa yang ada di Denpasar untuk langsung mengelola sampah organik dari setiap desa masing-masing.
Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dia mengungkap jika Kota Denpasar dan Kabupaten Badung telah menegaskan niatnya untuk mengucurkan dana guna membangun teba modern.
Baca Juga:Hantu Royalti Gentayangan di Hotel Mataram: Tagihan LMKN Membuat Pengusaha Bingung
Teba merupakan lubang yang disiapkan untuk menampung sampah organik di bawah tanah.
Seiring waktu, sampah-sampah yang ditimbun secara alami akan berubah menjadi pupuk.
Selain itu, jumlah Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di wilayah itu juga akan ditambah.
APBD Perubahan akan digunakan untuk mendanai proyek tersebut. namun, dia tidak menjelaskan secara rinci anggaran yang dikucurkan untuk itu.
“Tadi Pak Walikota dan Bupati Badung sudah laporan, di Denpasar akan dibuat 4.700 teba modern. TPS3R akan ditambah lagi dengan APBD perubahan,” ujar Koster saat ditemui di Kantor Gubernur Bali, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga:Cara Dapat Diskon 50% PLN Untuk Tambah Daya Hanya Sampai 23 Agustus
Dalam penjelasannya, pembangunan akan segera dimulai dan diprediksi akan beroperasi penuh pada awal tahun 2026.
“Ini kan Denpasar 4.700, Badung juga progresif akhir Desember. Baru berfungsi ya kira-kira awal 2026,” ungkap politisi PDIP itu.
Selain itu, dia juga berencana akan mengoperasikan lagi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang tersebar menjelang penutupan TPA Suwung pada akhir 2025 mendatang.
Hal itu juga untuk mempersiapkan sebelum pembangunan insinerator yang direncanakan untuk dimulai pada awal 2026 mendatang.
Proyek yang diperkirakan menghabiskan dana investasi sebesar Rp2 triliun itu rencananya akan beroperasi pada 2027 mendatang.
Namun, Koster belum mengungkap rencana lokasi insinerator yang akan dibangun itu.