Update Tragedi KM Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 4 Orang Meninggal

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. 27 penumpang teridentifikasi, 4 meninggal dunia, 23 selamat. 39 lainnya masih dicari. Pencarian diperluas.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 03 Juli 2025 | 15:39 WIB
Update Tragedi KM Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, 4 Orang Meninggal
Tim Kedokteran Kepolisian dan Inafis Polda Bali melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dunia akibat KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Jembrana, Bali, Kamis (3/7/2025). [Istimewa/Polda Bali]

Kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tenggelam sekitar pukul 23:35 WIB sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk.

Saat ini para korban selamat juga telah dicek kesehatannya.

Tim Kedokteran Kepolisian Daerah Bali melakukan pengecekan kesehatan para penumpang KMP Tunu Pratama Jaya tersebut.

"Langkah yang dilakukan oleh tim posko terpadu Gilimanuk setiap korban yang selamat tiba di posko terpadu, tim Dokpol langsung melakukan pengecekan kesehatan," jelas Arisandy.

Baca Juga:Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Didukung Kementrian Pariwisata

Dia mengatakan setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, korban yang selamat didata oleh tim pendataan korban dari ASDP Gilimanuk.

Selain itu, Tim Inafis dan Dokpol juga melakukan identifikasi terhadap korban yang telah meninggal dunia.

Ariasandy menjelaskan saat ini pendataan korban KMP Tunu Pratama Jaya masih terus berlangsung di ruang VIP ASDP Gilimanuk untuk memastikan perkembangan jumlah maupun kondisi korban.

Pencarian korban oleh tim gabungan sampai saat ini pun masih terus berlangsung baik menggunakan kapal laut maupun menyisir perairan di sepanjang Pantai Gilimanuk.

"Peristiwa ini tentunya membawa duka yang mendalam bagi kita semua terutama bagi korban dan keluarga korban, namun kita berharap agar korban tidak bertambah lagi," kata Sandy. 

Baca Juga:Jembrana Moratorium Toko Modern Berjaringan Karena Dianggap Pinggirkan UMKM

Pencarian Diperluas

Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, selaku SAR Mission Coordinator mengatakan, pola pencarian dimulai dari titik lokasi kejadian dengan radius enam mil laut.

"Untuk polanya dari awal kan 6 jam pertama kami menggunakan pola untuk di enam nautical mile lokasi kejadian," kata Nanang.

Namun seiring ditemukannya beberapa korban di luar area tersebut, tim pencarian mulai memperluas jangkauan pencarian.

"Kemudian kita berkembang dengan adanya penemuan-penemuan korban kita bergeser mulai keluar-keluar dari enam nautical mile tersebut," ucapnya.

Ia menambahkan, perluasan area pencarian juga akan terus dilakukan bila seluruh korban belum berhasil ditemukan hingga hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini