Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa

Meski hanya dua orang siswa yang baru mendaftar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 02 Juli 2025 | 15:05 WIB
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
Suasana sekolah di SDN 3 Ampenan Kota Mataram [Suara.com/Buniamin]

SuaraBali.id - Pada tahun ajaran baru 2025 ini, SDN 36 Mataram hanya mendapatkan 2 orang siswa.

Minimnya orangtua wali yang mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut dipicu persoalan sosial yang pernah terjadi beberapa tahun silam.

“Baru dua yang daftar ini,” kata Kepala SDN 36 Ampenan, Zulkarnain Rabu (2/7/2025) pagi.

Ia mengatakan beberapa lingkungan yang masuk zonasi sekolah tersebut yaitu Karang Genteng, Petemon, Gulinten, dan Peresak.

Baca Juga:Misteri Evakuasi Rinjani: Benarkah Helikopter Basarnas Tak Mampu Menjangkau?

Namun khusus untuk ruas jalan ke lingkungan Peresak sudah lama ditutup.

“Tidak ada akses kesana. Dulu siswa banyak dari Peresak. Tapi setelah terjadi keributan antar kampung makanya ditutup secara permanen,” katanya.

Suasana sekolah di SDN 3 Ampenan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]
Suasana sekolah di SDN 3 Ampenan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]

Selain karena adanya persoalan yang terjadi antar lingkungan, sebaran sekolah juga sangat banyak.

Bahkan dalam satu lingkungan memiliki dua sekolah baik swasta atau negeri.

“Kalau Karang Genteng itu sudah tidak lagi. Ada di lapangan disana. Ada MI dan juga ada SD,” katanya.

Baca Juga:Pendaki Asal Brasil Ditemukan, Tersangkut di Tebing Sekitar 500 Meter Tak Bergerak

Meski hanya dua orang siswa yang baru mendaftar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan seperti biasa.

Karena jumlah guru di SDN 36 Ampenan sudah mencukupi di masing-masing kelas.

Kondisi ini sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram. Namun belum ada solusi terkait persoalan tersebut.

“Ini kan karena kondisi alam,” katanya.

Untuk pendaftaran sendiri, SDN 36 Ampenan akan tetap dibuka meski kegiatan belajar mengajar sudah dimulai karena fasilitas yang dimiliki di sekolah tersebut sudah terpenuhi termasuk meja dan kursi.

“Kita akan buka sampai kapanpun. Kalau dia datang kita terima. Karena ini belum memenuhi rombel. Kalau sudah masuk saja kita akan terima,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini