Alasan di Balik Tabanan Nol Kontribusi Untuk Bus Trans Metro Dewata yang Besok Mengaspal Lagi

Trans Metro Dewata kembali beroperasi 20 April 2025 di Sarbagita, dibiayai Pemprov & Pemda (kecuali Tabanan).

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 19 April 2025 | 12:28 WIB
Alasan di Balik Tabanan Nol Kontribusi Untuk Bus Trans Metro Dewata yang Besok Mengaspal Lagi
Bus Trans Metro Dewata [Tangkap Layar Instagram]

SuaraBali.id - Bus Trans Metro Dewata akan kembali mengaspal pada 20 April 2025, besok di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan (Sarbagita).

Bus yang selalu berkeliling Bali dengan harga murah itu kini dibiayai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemerintah Daerah se- Sarbagita.

Adapun demi mengoperasikan kembali bus ini, biayanya patungan antar pemda kecuali Tabanan.

Menurut Gubernur Bali Wayan Koster total dana yang terkumpul sebesar Rp49,7 miliar, di mana jumlah ini mampu menggerakkan transportasi publik itu hingga Desember 2025 nanti.

Baca Juga:Ni Luh Nopianti Janji Setia Menunggu Agus Keluar dari Penjara, Kini Pindah ke Lombok

Pembiayaan tersebut didapatkan dari dana gotong royong dengan 30 persennya dari Pemprov Bali, dan 70 persennya dari pemda Sarbagita.

Namun hanya kabupaten Tabanan yang tidak berkontribusi dalam pembiayaan bus ini, seperti diungkapkan Gubernur Bali.

“Pemprov Bali berkontribusi 30 persen atau senilai Rp15 miliar, Pemkot Denpasar Rp14 miliar, Badung Rp16 miliar, Gianyar Rp4,7 miliar, dan Tabanan nol, akan didukung oleh Pemkab Badung,” kata Koster.

Disebutkan bahwa awalnya Pemkab Tabanan direncanakan mendapat jatah pembiayaan operasional bus TMD sebesar Rp 1 miliar.

Namun, hal itu urung dilakukan karena rute bus TMD ke Tabanan tergolong pendek yaitu hanya dari Terminal Mengwi ke Terminal Pesiapan.

Baca Juga:Gubernur Koster Sebut Pikirannya Lebih Maju Daripada BPS

Solusi atas pembiayaan bus ini menurutnya sudah terpecahkan dengan berbagi pembiayaan operasional dengan kabupaten yang dilintasi bus merah.

Menurutnya juga total biaya yang dikeluarkan ini lebih hemat dari anggaran Kementerian Perhubungan.

Sebelum pemerintah pusat menghentikan operasional Trans Metro Dewata biaya yang dipakai untuk menjalankan transportasi publik itu Rp80 miliar.

Kini, pemerintah daerah pun mengakali (mencari akal) dengan merombak jam lalu lintas dan unit bus yang dijalankan, sehingga dapat menekan biaya namun tetap optimal melayani masyarakat.

“Semula dibiayai dari dana Kementerian Perhubungan senilai Rp80 miliar, artinya akan terjadi penghematan senilai Rp30 miliar dibanding pembiayaan sebelumnya,” ujarnya.

Trans Metro Dewata sendiri dipastikan kembali beroperasi dari Minggu, 20 April 2025 besok setelah terhenti selama empat bulan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini