Koster Ceritakan Cikal Bakal Turyapada Tower, Ungkap Nyaris Dinamai Koster Tower

Gubernur Bali bangun Turyapada Tower (awalnya "Koster Tower") di Buleleng dari ide menara pemancar jadi objek wisata Rp600M. Target selesai 2026, dikelola pihak ketiga.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 19 April 2025 | 09:55 WIB
Koster Ceritakan Cikal Bakal Turyapada Tower, Ungkap Nyaris Dinamai Koster Tower
Gubernur Bali, Wayan Koster saat Peresmian dan Bangunan Interior di Turyapada Tower, Kabupaten Buleleng, Jumat (18/4/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Gubernur Bali, Wayan Koster menceritakan cikal bakal rencana untuk membangun Turyapada Tower yang akhirnya diresmikan pada Jumat (18/4/2025).

 Bahkan, dia menyebut jika menara yang ada di Buleleng, Bali itu hampir dinamai Koster Tower.

Dia menjelaskan bahwa awalnya dia hanya berencana untuk membangun tower pemancar biasa yang digunakan untuk memancarkan sinyal siaran di Kabupaten Buleleng, tempat kelahirannya tersebut.

Bahkan, awalnya Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk proyek tersebut hanya sebesar Rp10 miliar.

Baca Juga:Kondisi Agus Difabel Terkini di Lapas Setelah Menikah Dengan Gadis Bali

“Rencana pada saat itu sebenarnya adalah membangun tower yang biasa hanya untuk kepentingan siaran di Buleleng,” ujarnya saat berpidato pada Launching Turyapada Tower, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (18/4/2025).

Namun, kemudian dia memiliki ide untuk menjadikan menara yang dapat menjadi objek wisata.

Muncul kemudian idenya untuk membuat restoran putar yang terinspirasi saat dia berkunjung ke Singapura pada tahun 1995.

Turyapada Tower di Buleleng, Bali [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]
Turyapada Tower di Buleleng, Bali [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]

Setelahnya, dia juga menambah ide untuk menambahkan jembatan kaca dan tempat untuk memandang dari atas menara.

Dari situ dia kemudian ingin menyandingkan rencana menara itu dengan objek kenamaan di dunia seperti Tokyo Tower, Toronto Tower, hingga Menara Eiffel.

Baca Juga:Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan ke Guangzhou, Ini Daftar Rute dari Bali ke China

Diskusi kemudian dia lakukan selama enam bulan dengan pakar teknik dari Universitas Udayana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak