SuaraBali.id - Menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H, berbagai persiapan mulai dilakukan oleh semua kalangan termasuk perusahaan provider jaringan telekomunikasi.
Karena setelah sebulan berpuasa, tradisi masyarakat Indonesia yang selalu dilakukan setiap tahunnya adalah mudik.
Pada periode mudik biasanya penggunaan internet akan meningkat di waktu-waktu tertentu, terutama pada periode puncak arus mudik seperti halnya pelabuhan, bandara, terminal dan lain sebagainya.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Baca Juga:Nyepi Dan Malam Takbiran di Bali Bersamaan, Pemprov Bali Sebut Sudah Ada Kesepakatan
Hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Selain itu puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA). Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Peningkatan ini juga biasanya terjadi di kota-kota tujuan mudik mayoritas.
Sebagaimana diketahui Idul Fitri akan jatuh pada 30 hingga 31 Maret 2025
Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama Ramadan hingga Lebaran, kebutuhan akan koneksi stabil untuk panggilan, pesan, dan akses internet pun ikut meningkat.
Baca Juga:Ekstrem, Cabai Rawit di Lombok Tengah Capai Rp 200 Ribu Per Kilogram
Salah satu provider yang saat ini bersiap adalah Indosat Ooredoo Hutchison.