"Sekarang, meskipun ada pemotongan, sopir tetap bisa mendapatkan upah yang sebanding dengan beban biaya yang mereka tanggung," lanjut Arianta.
Arianta menjelaskan bahwa Dinas Perhubungan sedang melakukan intensifikasi layanan. Pada 2024, dari 300 kuota armada, hanya 270 yang mendaftar.
Jumlah angkutan pedesaan sudah maksimal, namun ada banyak trayek baru yang muncul, seperti trayek baru di Payangan dan Bukian yang bisa diakses menggunakan satu armada untuk dua rute.
"Kami berharap program ini bisa menciptakan pemerataan penghasilan di antara sopir angkutan siswa dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat," jelas Arianta.
Baca Juga:Empat Sekuriti Jadi Korban Bule Ngamuk di Parkiran Finns Beach Club
Pada 2025, terdapat 181 trayek yang melayani 27 sekolah negeri, dengan kebutuhan armada sebanyak 369 unit.
Saat ini, sudah terisi 311 armada. Meski sebagian besar armada mengalami kenaikan pendapatan, terdapat 113 armada yang mengalami penurunan pendapatan, meskipun penurunannya tidak terlalu signifikan. Pemerataan pendapatan menjadi salah satu tujuan utama dalam kebijakan baru ini.
- 1
- 2