56 Warga di Bima Diduga Keracunan Soto Ayam di Acara 7 Bulanan

56 warga di Sape, Bima, NTB keracunan makanan usai hadiri acara doa 7 bulanan. Diduga soto/rujak penyebabnya. 6 orang masih dirawat, sisanya membaik.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 28 Januari 2025 | 11:03 WIB
56 Warga di Bima Diduga Keracunan Soto Ayam di Acara 7 Bulanan
Ilustrasi Soto Ayam (Elements Envato)

SuaraBali.id - Setelah menyantap makanan dalam sebuah acara hajatan doa tujuh bulanan, 56 warga di tiga desa di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat keracunan massal.

"Hingga pukul 01.30 Wita, jumlah keseluruhan korban yang ke Puskesmas itu sebanyak 56 orang. Mereka berasal dari Desa Sangia, Naru dan Bugis," kata Camat Sape M. Akbar Musa, Senin (28/1/2025).

Namun demikian, yang masih dirawat di Puskesmas hanya tersisa 6 orang saja.

"Alhamdulillah berangsur membaik dan pulang ke rumah masing-masing," ujarnya.

Baca Juga:Oknum Warga di Bima Diduga Sengaja Lakukan Pembakaran Untuk Buka Lahan Baru

Menurut Camat Sape, kejadian ini bermula ketika puluhan warga menghadiri acara hajatan, yaitu doa tujuh bulan yang diadakan di Desa Sangiang.

"Para tamu menyantap hidangan yang disediakan oleh tuan rumah, yang meliputi soto dan rujak," ujarnya.

Tak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut, lanjut Akbar, sejumlah warga mulai mengalami gejala mual dan muntah, sehingga mereka harus dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.

"Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 Wita, Minggu (26/1). Belum tahu ini mereka keracunan karena makan rujak itu atau apa. Tapi dugaan kami dari rujak itu," jelasnya.

Korban keracunan massal ini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak-anak, dan mencakup baik laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga:Kotak Suara Dibakar di Bima, KPU NTB Pelajari Dampak dan Pertimbangkan PSU

Diduga ini karena makanan Soto Ayam, hal ini didasari pengakuan dari para korban yang mengaku setelah makan soto, mereka mengalami sakit kepala, muntah-muntah, lemas dan perutnya terasa panas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak