SuaraBali.id - Malang nasib Hamra 74 setelah kakinya digigit Komodo saat beristirahat di pondoknya di Pulau Rinca, Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peristiwa mengejutkan ini terjadi setelah sang istri berteriak histeris melihat suaminya digigit seekor Komodo saat beristirahat di dalam pondok tengah kebun.
"Kejadiannya tadi sekitar pukul 14.00 Wita," kata kerabat korban, Ira Santika (21), yang ditemui di RSUD Komodo Labuan Bajo, Kamis (19/12/2024).
Sebenarnya bukan si kakek tersebut yang diincar Komodo melainkan seekor kucing yang lari ke dalam pondok. Namun karena tidak mendapati kucing itu, satwa itu justru menyerang korban.
Baca Juga:Waspada Erupsi Lewotobi, Kapal Wisata Labuan Bajo Diminta Hati-Hati
"Saat diserang bapak itu lihatnya kurang jelas karena sudah tua dan istrinya sedang usir monyet di kebun," ujar Ira.
Gara-gara kejadian ini korban mengalami luka gigitan di kaki kirinya. Ia langsung dievakuasi kerabatnya menggunakan perahu motor melalui dermaga di Dusun Lenteng, Desa Golo Mori, untuk selanjutnya dievakuasi menggunakan mobil operasional Balai Taman Nasional Komodo (TNK) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo Labuan Bajo.
Anak korban, Suhardin (18), mengatakan ayahnya telah menjalani perawatan medis.
"Ada 39 jahitan di kaki kiri," ujarnya.
Beruntungnya korban masih stabil dan bisa dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Komodo Labuan Bajo.
Baca Juga:Bandara Komodo Labuan Bajo Dibuka Lagi, Dipastikan Aman dari Debu Vulkanik
Terpisah, Kepala Balai TNK Hendrikus Rani Siga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas karena hidup berdampingan dengan biawak Komodo.
"Tidak ada pilihan lain selain harus selalu waspada terhadap Komodo, karena masyarakat hidupnya satu area dengan Komodo," katanya. (ANTARA)