Waspada Erupsi Lewotobi, Kapal Wisata Labuan Bajo Diminta Hati-Hati

Adapun surat tersebut ditujukan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Perairan Taman Nasional Komodo (TNK).

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 12 November 2024 | 09:57 WIB
Waspada Erupsi Lewotobi, Kapal Wisata Labuan Bajo Diminta Hati-Hati
Suasana kapal wisata yang berlabuh di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/Gecio Viana)

SuaraBali.id - Nakhoda kapal wisata dan nakhoda kapal lainnya di Labuan Bajo diminta untuk mewaspadai jarak pandang yang terbatas dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Menurut Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo saat ini arus dan gelombang di Labuan Bajo normal namun debu membuat jarak pandang berpengaruh.

"Pada saat ini arus dan gelombang di Labuan Bajo masih dalam kondisi normal, tetapi kemarin karena debu erupsi visibilitasnya menurun tapi masih normal untuk pelayaran," kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (11/11/2024).

Para Nahkoda kapal dan nelayan telah diberitahukan soal hal ini melalui Notice to Mariners (NtM) atau pemberitahuan kepada nakhoda kapal yang dikeluarkan pada 10 November 2024.

Baca Juga:Jumlah Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Capai 2.472 Orang

Adapun surat tersebut ditujukan kepada kapal-kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo dan Perairan Taman Nasional Komodo (TNK).

"Imbauan masih berlaku karena kita tidak tahu kapan gunung meletus dan angin yang berubah arah," ujarnya.

Ia juga meminta nakhoda untuk memastikan kelaiklautan kapal dan berlindung jika cuaca buruk.

"Apabila nanti visibilitas sudah sangat terbatas, maka disarankan kapal-kapal dapat berlabuh jangkar, ditunggu sampai jarak pandang normal biasanya kalau sudah turun hujan normal kembali, tetapi jika nanti terlalu padat dan jarak pandang terlalu dekat maka KSOP akan memberikan larangan kapal-kapal untuk berlayar," katanya.

Berdasarkan data RGB citra satelit pada pukul 14.00 Wita menunjukkan saat ini sebaran abu vulkanik tidak berada di ruang udara Manggarai Barat.

Baca Juga:Bandara Komodo Labuan Bajo Dibuka Lagi, Dipastikan Aman dari Debu Vulkanik

"Arah pergerakan abu vulkanik menuju ke barat daya-barat laut," katanya.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus terjadi hingga Senin (11/11) pagi. Berdasarkan laporan dari Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-Laki terakhir erupsi terjadi pada pukul 07.36 WITA dengan ketinggian kolom abu mencapai kurang lebih 2.000 meter di puncak gunung. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini