Wisatawan yang Terdampak Erupsi Dan Penutupan Bandara Komodo Diarahkan ke Jalur Laut

Menurut Benny ada banyak penumpang menuju Pelabuhan Benoa.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 12 November 2024 | 10:22 WIB
Wisatawan yang Terdampak Erupsi Dan Penutupan Bandara Komodo Diarahkan ke Jalur Laut
Para penumpang PT Pelni saat mengantre untuk menaiki KM Tilongkabila di Pelabuhan Waterfront City Marina Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). [ANTARA/Gecio Viana]

SuaraBali.id - Wisatawan yang terdampak penutupan sementara Bandara Komodo akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki diarahkan menempuh jalur laut.

"Kemarin ada KM Egon kami berangkatkan dari Labuan Bajo menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, kemudian hari ini kami memberangkatkan penumpang dari Labuan Bajo menuju beberapa rute antara lain Bima, Lembar dan Benoa," ujar Kepala Cabang PT Pelni (Persero) Labuan Bajo Benny Marganda Sinaga, di Labuan Bajo, Senin (11/11/2024).

Menurutya penjualan tikel untuk keberangkatan menggunakan KM Tilongkabila pada Senin malam, sebanyak 248 penumpang. Adapun penambahan penumpang ini sebagai bantuan evakuasi PT Pelni Labuan Bajo.

"Sebelumnya telah terjual juga tiket 280 penumpang sebelum terjadinya erupsi, sehingga total yang naik dari Labuan Bajo sebanyak 528 penumpang dan persepsinya sejumlah 248 penumpang merupakan peralihan dari penumpang yang seharusnya menggunakan pesawat terbang," ujarnya pula.

Baca Juga:Matahari Bercincin Saat Pentahbisan Uskup di Labuan Bajo, Ini Penjelasan BMKG

Selain itu ia mengajak wisatawan maupun warga untuk menggunakan layanan pelayaran pada 13 November 2024 dengan menggunakan KM Binaiya tujuan Bima dan Benoa.

Selanjutnya pada 15 November 2024 terdapat KM Leuser dengan tujuan Benoa.

Menurut Benny ada banyak penumpang menuju Pelabuhan Benoa. Karena dari sana paling mungkin melanjutkan perjalanan.

"Kami melihat ada banyak penumpang Benoa, karena Benoa memang mungkin yang paling memungkinkan untuk kelanjutan perjalanan dari para penumpang yang naik ke atas kapal Pelni," katanya.

Ia menekankan pihaknya mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang selama pelayaran.

Baca Juga:RD Maksimus Regus Ditahbiskan Jadi Uskup Pertama di Labuan Bajo

Sedangkan  Kapolres Manggarai Barat AKBP Christian Kadang mengingatkan kru kapal yang melayani warga dan wisatawan yang menggunakan layanan penyeberangan untuk memastikan kelengkapan dan kelaiklautan kapal sebelum pelayaran demi kenyamanan dan keamanan wisatawan.

"Karena ada orang yang mungkin baru pertama kali naik kapal, pastikan hal-hal atau SOP (standar operasional prosedur) di kapal disampaikan, misalnya tidak merokok," katanya.

Ia juga meminta kolaborasi seluruh pihak dalam menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi di daerah itu.

"Karena bandara masih tutup pasti lewat laut, saya minta tolong kalau ada informasi saling memberitahu," katanya pula. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini