Polres Sebut Kesulitan Cari Data WNA China yang Terlibat Tambang Emas Ilegal

Ia berujar bahwa data WNA tersebut masih sebatas nama. Tidak hanya dari China, ada juga berasal dari Taiwan.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 20:13 WIB
Polres Sebut Kesulitan Cari Data WNA China yang Terlibat Tambang Emas Ilegal
Lokasi tambang emas ilegal yang diduga dikelola WNA China di kawasan IUP PT Indotan di wilayah Sekotong, Lombok Barat, NTB, Jumat (4/10/2024). (Istimewa/ANTARA)

SuaraBali.id - Identitas warga negara asing (WNA) China yang diduga terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Sekotong disebut sulit ditelusuri.

Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, mengaku kesulitan padahal sudah minta datanya ke Imigrasi.

"Kami kesulitan dapat identitas WNA China ini. Kami sudah minta data paspor dan fotonya di Imigrasi Mataram, tetapi sampai sekarang belum diberikan," kata Kepala Satreskrim Polres Lombok Barat AKP Abisatya Dharma Wiryatmaja, Jumat (11/10/2024).

Menurutnya, pada koordinasi awal dengan pihak imigrasi, pihaknya telah menerima data sejumlah WNA yang diduga terlibat dalam aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Sekotong.

Baca Juga:WNA Asal China yang Diduga Jual Mutiara Ilegal di Lombok Kini Diperiksa

Ia berujar bahwa data WNA tersebut masih sebatas nama. Tidak hanya dari China, ada juga berasal dari Taiwan.

Sedangkan pihak imigrasi sendiri mengonfirmasi nama-nama WNA yang diduga terlibat penambangan emas tersebut memiliki visa investor.

Menurut polisi, jika data yang hanya dalam bentuk nama tersebut tidak cukup untuk menjadi bahan penyidikan.

Oleh karena itu, penyidik meminta data lengkap kepada imigrasi berupa paspor dan foto dari para WNA.

"Selain nama, kami butuh paspor dan fotonya. Agar bisa kami tunjukkan ke saksi, apakah betul mereka melakukan pertambangan ilegal atau tidak," ujar dia.

Baca Juga:Berbahaya, Tambang Emas Ilegal di Sekotong Gunakan Jinshan, Setara Sianida Dan Merkuri

Namun demikian, Abisatya mengaku hingga kini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Imigrasi Mataram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini