Mengenal Tradisi Tamblang Waluh, Warisan Leluhur Jelang Galungan di Desa Bungaya

Tradisi Tamblang Waluh. Sudah tidak asing lagi pasti bagi umat Hindu di Bali, lantaran tradisi tersebut cukup melekat dengan perayaan Galungan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 24 September 2024 | 11:49 WIB
Mengenal Tradisi Tamblang Waluh, Warisan Leluhur Jelang Galungan di Desa Bungaya
Tangkap Layar [Instagram @igede_prila]

SuaraBali.id - Menjelang Hari Raya Galungan di Bali yang jatuh pada tanggal 25 September 2024, Warga Desa Bungaya, Karangasem, Bali masih melestarikan tradisi unik.

Salah satunya yaitu Tradisi Tamblang Waluh. Sudah tidak asing lagi pasti bagi umat Hindu di Bali, lantaran tradisi tersebut cukup melekat dengan perayaan Galungan.

Tradisi ini sudah ada sejak turun temurun, dan masih terus dilestarikan sampai sekarang. Tamblang Waluh termasuk unik, dimana para pria dari segala umur berkumpul di perempatan jalan.

Mereka berkumpul untuk mengadu kekuatan serta menunjukkan keberanian mereka di hadapan para penonton.

Baca Juga:Unik, Tukang Payas Ini Tangkil di Pura Melanting Buleleng Sambil Dandan

Salah satu video yang tengah viral yaitu milik akun Instagram @igede_prila. Dalam video itu terlihat segerombol pria tengah berkumpul di jalanan.

Mereka membentuk barisan melingkar untuk menyaksikan 2 orang yang sedang beradu kekuatan. Sehingga dua orang yang beradu kekuatan ini dikelilingi oleh para penonton.

Seorang pria yang mengadu kekuatan dengan lawannya ini harus sama-sama berani. Dalam adu kekuatan tersebut mereka yang berani hanya boleh memakai kaki untuk ‘duel’ satu lawan satu.

Meski terlihat adu kekuatan seperti sedang bertengkar, namun keduanya tidak boleh saling dendam atau menyimpan rasa dendam setelahnya.

Tradisi Tamblang Waluh ini mengadu dua orang pria untuk “Metinjakan” (saling menendang tanpa boleh memukul). Lawan yang dipilih pun harus sepadan, sehingga seimbang.

Baca Juga:WN Spanyol Dideportasi dari Bali Gegara Sering Ngutang!

Tamblang merupakan salah satu jenis bambu yang disimbolkan sebagai laki-laki atau lingga. Sementara Waluh adalah Labu dan merupakan simbol Perempuan atau Yoni.

Tamblang Waluh ini juga sebagai simbol kelahiran dunia atau penciptaan. Tradisi ini tidak pernah dilewatkan dan terus digelar. Pasalnya, warga sekitar percaya apabila tidak di gelar, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti wabah penyakit.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak