SuaraBali.id - Patung Kapten Japa yang berdiri kokoh di Bundaran Renon, Denpasar, merupakan simbol perjuangan rakyat Bali dalam merebut kemerdekaan.
Sosok Kapten Japa, atau yang bernama lengkap Ida Bagus Putu Japa, adalah seorang pemuda pemberani yang gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda pada tahun 1946.
Siapa itu Kapten Japa?
Kapten Japa lahir di Bali pada tahun 1925. Sejak muda, ia telah menunjukkan semangat patriotisme yang tinggi.
Baca Juga:Perkembangan Terbaru Soal Kematian Mantan Bupati Jembrana Dan Istrinya di Rumahnya
Setelah Jepang menyerah, ia bergabung dengan pasukan perjuangan rakyat Bali untuk melawan upaya Belanda merebut kembali kekuasaan di Indonesia.
Pada tanggal 11 April 1946, terjadilah peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Serangan Umum Kota Denpasar.
Kapten Japa, yang saat itu masih berusia 21 tahun, memimpin pasukannya dalam pertempuran sengit melawan pasukan Belanda. Dalam pertempuran tersebut, Kapten Japa gugur setelah terkena tembakan.
Makna Patung Kapten Japa
Patung Kapten Japa yang didirikan pada tahun 1996 memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Bali.
Baca Juga:Bak di Luar Negeri, Sungai di Bali Ini Bening Hingga Terlihat Dasarnya
Patung ini menjadi simbol perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Selain itu, patung ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk selalu mengingat sejarah dan menghargai jasa para pahlawan.
Patung Kapten Japa sengaja didirikan di Bundaran Renon, salah satu pusat kota Denpasar. Posisi yang strategis ini membuat patung tersebut mudah dilihat oleh masyarakat dan menjadi landmark kota.
Setiap kali melintas di Bundaran Renon, masyarakat akan selalu diingatkan akan jasa-jasa Kapten Japa dan semangat juang para pahlawan.
Patung Kapten Japa bukan hanya sekadar monumen, tetapi juga menjadi simbol semangat juang rakyat Bali.
Kisah hidup Kapten Japa harus selalu dikenang dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai inspirasi untuk terus membangun bangsa.