SuaraBali.id - Arus lalu lintas di Jalan Danau Tamblingan, Kota Denpasar menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir usai dibukanya Icon Bali Mall di kawasan tersebut. Sejak mall tersebut dibuka pada Jumat (07/6/2024) lalu, beberapa unggahan di media sosial juga memperlihatkan kondisi kemacetan di jalan yang mengarah ke mall tersebut.
Dinas Perhubungan Kota Denpasar mencatat salah satu titik yang rawan kepadatan adalah pada pintu masuk mall. Kepadatan kendaraan di titik tersebut dikarenakan antrian kendaraan untuk keluar-masuk mall tersebut.
Untuk mengantisipasi situasi kemacetan, Dinas Perhubungan Kota Denpasar menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak mall untuk mengurangi kepadatan kendaraan di pintu masuk. Termasuk juga untuk tidak melakukan bongkar muat di depan pintu mall.
Dalam pantauan pada Rabu (19/6/2024) malam, kondisi arus lalu lintas di depan mall dan sekitar Jalan Danau Tamblingan terpantau lancar tanpa antrian.
Baca Juga:Setelah 23 Tahun, Monumen Bajra Sandhi Akhirnya Dibersihkan Secara Khusus
“Titik kepadatannya kan pada saat masuk mall. Sudah dikoordinasikan dengan pihak mall agar langsung masuk ke kantong parkir, jangan banyak bongkar muat di halaman luar,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Ketut Sriawan pada Rabu (19/6/2024).
Untuk tetap memantau arus lalu lintas, Sriawan juga menyiagakan personelnya di sejumlah titik untuk mengontrol lalu lintas di sana. Ada sekitar 10 titik di sepanjang Jalan Danau Tamblingan dan sekitarnya yang diawasi oleh 24 orang personel yang bekerja setiap pagi dan sore.
Dari pantauan timnya, waktu terpadat di kawasan tersebut terjadi setiap sore menjelang malam, terlebih pada hari libur. Karena ramainya pengunjung yang hendak menuju mall tersebut pada waktu itu.
“Yang di Danau Tamblingan, masih tetap dalam kondisi pemantauan personel dan penempatan di simpang-simpanh sepanjang Tamblingan,” imbuhnya.
Selain pada kawasan Jalan Danau Tamblingan, pihaknya juga memantau arus dari Jalan Bypass Ngurah Rai. Seperti unggahan yang viral tersebut, kemacetan sempat mengular sampai Jalan Bypass Ngurah Rai.
Baca Juga:Jelang Piala Presiden 2024, Bali United Kebut Negosiasi dengan Pemain Baru
Sriawan menjelaskan jika pihaknya telah melarang putar balik di areal Jalan Bypass tersebut agar tidak memperparah situasi kemacetan. Pengendara yang hendak memutar balik baru bisa melakukannya pada simpang Jalan Waribang.
Sementara, jika kemacetan terjadi lagi, personelnya yang berjaga akan menerapkan sistem buka tutup satu arah. Jalur satu arah berlaku bagi kendaraan roda empat yang datang dari arah Danau Poso. Jika sudah dirasa longgar kembali, maka jalan kembali dibuka dua arah.
“Apabila (Jalan Danau) Tamblingan saat mall itu terlalu padat dan (menyebabkan) tersendat di utara, (arus) ditutup di selatan. Dibuat satu arah kecuali sepeda motor,” ujarnya.
Sementara itu, para pelaku pariwisata yang turut terlibat dalam lalu lintas di sekitar lokasi juga mengaku lebih puas dengan dibatalkannya lalu lintas satu arah tersebut.
Agus Nawa, seorang sopir travel yang beberapa kali mengantar turis ke daerah tersebut mengaku turut terdampak kemacetan di Jalan Danau Tamblingan beberapa waktu lalu.
Dia mengakui jika saat itu kemacetan mencapai Jalan Bypass Ngurah Rai. Namun, setelah kembali dibukanya dua arah di jalan tersebut, dia menyebut jika lalu lintas justru menjadi lancar.
“Kalau hari biasa gak terlalu ramai, apalagi kalau diberlakukan dua arah ini mendingan. Saya sebagai driver berharap diberlakukan seperti ini, dua jalur tetap,” ujar Agus saat ditemui di sekitar lokasi pada Kamis (20/6/2024).
Terlebih, pengalamannya saat pekan lalu juga tidak mengalami kemacetan meski saat itu adalah periode long weekend yang notabene menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk berlibur.
"Padahal (minggu lalu) liburan panjang, sejak dua jalur ini gak terlalu macet,” imbuhnya.
Senada dengan Agus, Agung Oka yang merupakan warga Desa Adat Intaran juga merasakan hal yang sama. Hampir tidak ada kemacetan yang dia rasakan sejak lalu lintas dua arus dikembalikan.
Normalnya, lalu lintas memang lebih padat saat akhir pekan, namun disebut tidak sampai menimbulkan kemacetan.
Selain itu, dia juga menilai jika kemacetan parah yang sempat terjadi lebih dikarenakan pengunjung yang penasaran dengan mall tersebut. Situasi itu diperparah dengan lalu lintas satu arah yang masih berlaku saat itu.
“Itu (kemacetan sebelumnya) dampak dari pengalihan uji coba satu arus itu, malah lebih parah lagi. Ke mana-mana macetnya,” ujar Agung.
Namun, Agung menilai jika masih memerlukan waktu 1-2 bulan untuk memastikan potensi kemacetan yang dapat dihasilkan di jalan tersebut. Pada periode tersebut dia merasa baru bisa menilai secara konsisten volume pengunjung yang datang ke mall tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda