16 Jemaah Haji Asal Lombok Tengah Berjuang Melawan Penyakit Paru di Tanah Suci

Sebagian jamaah haji dibadalkan (diwakili) untuk melakukan lempar jumroh karena faktor kesehatan.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 18 Juni 2024 | 18:35 WIB
16 Jemaah Haji Asal Lombok Tengah Berjuang Melawan Penyakit Paru di Tanah Suci
Puncak Ibadah Haji 2024: Jemaah Jalani Wukuf di Arafah, Ini Pesan Kemenag [MCH 2024]

SuaraBali.id - Jemaah haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini tengah berjuang melawan segala jenis penyakit. Terbaru sebanyak 16 haji sedang di rawat di Makkah, Arab Saudi, akibat menderita penyakit paru dan demensia.

Menurut Ketum Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Bidang PHU Kanwil Kemenag NTB, Syukri Safwan membenarkan saat ini terdapat 16 haji asal NTB sedang dalam perawatan di Arab Saudi.

"Jemaah haji rata-rata dalam keadaan sehat wal afiyat, terdapat 16 orang sedang dalam perawatan (penyakit paru dan demensia)," ujarnya Selasa (18/6/2024).

Menurutnya, posis jemaah haji saat ini sedang berada di Mina dengan aktivitas melakukan lempar jumroh. Mulai Jumratul Ula, Jumratul Wustha dan Jumratul Aqobah.

Baca Juga:Lebih dari Sekedar Musik: Fungsi Unik Gendang Beleq dalam Kehidupan Masyarakat Lombok

Sebagian jamaah haji dibadalkan (diwakili) untuk melakukan lempar jumroh karena faktor kesehatan.

"Hingga saat ini dilaporkan terdapat 64 orang yang dibadalkan. Kami masih menunggu informasi terbaru lebih lanjut," kata Syukri.

Adapun jemaah haji yang mengambil Nafar Awal (meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijjah) sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju Makkah guna melaksanakan rangkaian ibadah haji berikutnya.

Hingga saat ini ada dua orang haji asal NTB yang meninggal dunia di Tanah Suci, Arab Saudi.

"Dua haji yang meninggal ini Sakmah, Kloter 4 asal Kabupaten Lombok Timur dan Rumini Muhammad, Kloter 11 asal Kabupaten Lombok Tengah," katanya. (ANTARA)

Baca Juga:Serangan Jantung, Seorang Jemaah Haji Embarkasi Lombok Meninggal di Tanah Suci

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak