Buntut Kematian Siswa STIP Asal Bali, Menhub Akan Hilangkan Pangkat di Seragam

Menurutnya kasus kematian Putu Satria menjadi landasan akan dilakukannya sejumlah perombakan.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 09 Mei 2024 | 17:46 WIB
Buntut Kematian Siswa STIP Asal Bali, Menhub Akan Hilangkan Pangkat di Seragam
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melayat ke rumah duka siswa STIP Marunda Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali, Kamis (9/4/2024).

SuaraBali.id - Mulai pekan depan atribut pangkat pada seragam siswa kedinasan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) akan dihilangkan. Hal ini diputuskan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat hadir di rumah duka Putu Satria Ananta Rustika (19) siswa STIP yang meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024) lalu akibat kekerasan senior.

“Atribut ini membuat adanya jarak antara senior dan junior, oleh karenanya, serta merta minggu depan semua atribut kami hilangkan,” kata Budi Karya Sumadi di Kabupaten Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024).

Menurutnya kasus kematian Putu Satria menjadi landasan akan dilakukannya sejumlah perombakan.

“Bahkan, kami akan membuat suatu yang lebih humanis, tidak lagi setiap hari menggunakan seragam itu, ada satu hari yang pakai pakaian putih, satu hari pakaian batik, di hari libur mereka pakai pakaian bebas,” ujarnya.

Baca Juga:Jadwal Pengangkutan Sampah ke TPA Temesi Berakibat Tumpukan Dimana-mana

Menghilangkan atribut pangkat dengan mengatur seragam peserta didik bertujuan untuk menghapus perbedaan antara senior dan junior menurut Menhub menjadi salah satu cara agar kasus yang dialami Putu Satria tidak terulang kembali.

Di hadapan keluarga korban, Menhub Budi Karya juga menyampaikan akan memberi jarak antara taruna tingkat I dan tingkat II, dimana nantinya taruna tingkat II tidak lagi menetap di asrama.

Nantinya taruna tingkat II menyewa kamar kos di sekitar kampus STIP, sehingga mereka berbaur dengan masyarakat dan mendewasakan diri.

“Seperti di Poltrada, itu mendidik mereka menjadi dewasa terbiasa bergaul dengan masyarakat, apa yang dilakukan itu sangat baik, bahkan antara siswa dan masyarakat bergabung dalam satu kegiatan, entah kegiatan budaya atau ekonomi,” ujarnya.

Selain menghilangkat pangkat di seragam ia juga akan memberi jarak taruna tiap tingkatan untuk menghapus istilah senior dan junior di lingkup STIP, Menhub mempertimbangkan untuk penangguhan penerimaan peserta didik baru.

Baca Juga:Pantai Mesari, Spot Sunset Tercantik di Seminyak

“Kami mempertimbangkan melakukan moratorium, di satu angkatan itu kita tidak terima, tujuannya agar memutus tradisi jelek, sehingga tidak ada lagi istilah senior dan junior,” tegasnya.

Selain itu Menhub juga akan memberi peran serta orang tua peserta didik untuk mengasuh dalam sebuah komite, sehingga ada proses evaluasi bersama. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini