Datangi Rumah Duka Siswa STIP Marunda yang Meninggal, Menhub Menyesal Dan Minta Maaf

Hal ini karena Rio, panggilan akrab korban, meninggal dunia saat menjalani pendidikan di sekolah kedinasan di bawah Kemenhub.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 09 Mei 2024 | 11:57 WIB
Datangi Rumah Duka Siswa STIP Marunda yang Meninggal, Menhub Menyesal Dan Minta Maaf
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melayat ke rumah duka siswa STIP Marunda Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali, Kamis (9/4/2024).

SuaraBali.id - Kekerasan oleh senior yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda menjadi sorotan banyak pihak karena mengakibatkan seorang siswa asal Bali bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) yang meninggal dunia pada Jumat (3/5/2024)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun datang mengunjungi rumah duka siswa tersebut di Klungkung. Kedatangannya sekaligus menyampaikan penyesalan dan permintaan maafnya kepada keluarga korban.

Hal ini karena Rio, panggilan akrab korban, meninggal dunia saat menjalani pendidikan di sekolah kedinasan di bawah Kemenhub.

“Ini menjadi sangat mendalam bagi kami dan menjadi titik bahwa kami harus melakukan suatu perubahan, penting inisiatif ini kami lakukan, dan saya mohon maaf pada saat di Jakarta saya tidak bisa menemui, karena saya di luar kota,” kata dia.

Baca Juga:Tamu VVIP World Water Forum Akan Menginap di 10 Hotel Kawasan Nusa Dua

Menhub tiba di rumah duka tepat sehari sebelum upacara pengabenan untuk jenazah Putu Satria, bersama tim, ia tiba di Desa Gunaksa, Klungkung, sekitar pukul 8.30 Wita.

Saat datang di rumah duka, Menhub langsung memeluk keluarga korban dan bersama-sama ke balai tempat jenazah Putu Satria dibaringkan.

Ia lalu duduk dan berbincang-bincang dengan keluarga korban, setelah itu memberi cenderamata serta bantuan uang dari STIP Marunda.

Selain rencana merombak sistem pendidikan di sekolah kedinasan, Menhub juga menyampaikan ke keluarga korban bahwa mereka sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan upaya hukum dan pengawalan terhadap kasus ini, sehingga pelaku mendapat hukuman setimpal.

“Dengan kejadian ini tentu menjadi evaluasi bagi kami dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda, ini sebagai rasa tanggung jawab dan tindakan tegas,” kata dia.

Baca Juga:Jadi Sungai Terpanjang di Bali, Ini Keindahan Sungai Ayung

Sebelum beranjak dari rumah duka, Budi Karya menyampaikan bahwa kejadian yang menimpa Putu Satria akan selalu dikenang dan menjadi landasan kementeriannya merombak sistem pendidikan kedinasan mereka saat ini.

Nengah Rusmini yang merupakan ibu korban menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menhub Budi Karya di tengah suasana duka tersebut.

Ia berharap kematian putra pertamanya segera mendapat titik terang dan mengungkap semua pelaku di balik itu.

“Mudah-mudahan apa yang disampaikan tadi memang akan terwujud sesuai harapan keluarga kami, dan untuk kasus Rio, saya mohon dukungan, sehingga keluarga kami mendapat keadilan seadil-adilnya, biar kematian anak saya tidak sia-sia,” ucapnya. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak