SuaraBali.id - Gempa yang melanda Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2 November 2023 cukup kuat dan membuat beberapa bangunan rusak. Namun meskipun rusak, bangunan yang ada tidak sampai ambruk.
Nihilnya kerusakan berat ini dikarenakan Kupang ditopang oleh struktur bebatuan yang sangat keras.
“Ini masih dalam analisis kami, bahwa struktur bebatuan di lokasi gempa sangat keras,” kata Koordinator BMKG NTT Margiono di Kupang, Selasa (7/11/2023) dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) serta lokakarya bertemakan "Jurnalis Tangguh Bencana".
Margiono mengakui gempa dengan magnitudo 6,3 tersebut terbilang cukup besar, apalagi lokasi atau pusat gempanya berada pada kedalaman 10 kilometer.
Namun menurutnya, jika magnitudo yang sama terjadi di wilayah lain di Pulau Jawa, besar kemungkinan akan banyak kerusakan serta bisa memakan korban jiwa.
“Misalnya seperti di daerah Cianjur, Jawa Barat, itu kan didominasi oleh kontur tanah, sehingga jika gempa dengan kekuatan yang sama akan menimbulkan kerusakan,” ujarnya.
Ia berujar apabila gempa terjadi di kontur tanah, maka gempanya akan menimbulkan gelombang yang lebih besar dan lebih kuat dari di bebatuan.
Sementara itu terkait gempa susulan, ia mengatakan setelah gempa tersebut kurang lebih ada enam kali gempa susulan di lokasi yang sama.
Hingga kini perlahan-lahan gempa susulan tersebut menghilang dari lokasi gempa.
Kendati demikian, masyarakat harus tetap waspada, sebab gempa bumi bisa saja terjadi kembali di lokasi yang sama dengan magnitudo yang berbeda. (ANTARA)