5 Makna Ritual Adat di Bali yang Selalu Dilakukan Umat Hindu

Banyak sekali ritual adat yang harus dilakukan oleh umat Bergama Hindu di Bali

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 08 September 2023 | 21:00 WIB
5 Makna Ritual Adat di Bali yang Selalu Dilakukan Umat Hindu
Tradisi Metatah di Bali atau dikenal dengan sebutan tradisi potong gigi. (Youtube Rusmina Dewi)

SuaraBali.id - Bali, salah satu daerah yang kental akan tradisi dan budaya dan punya ritual adat yang beragam. 

Meski zaman sudah berubah, kepercayaan mereka akan budaya masih sangat kental, sehingga sampai saat ini tetap melestarikan ritual adatnya.

Salah satu contohnya yang terus dilestarikan adalah upacara adatnya. Iya, tempat ini tak hanya terkenal dengan puranya saja, namun juga upacara adatnya.

Banyak sekali ritual adat yang harus dilakukan oleh umat Bergama Hindu di Bali. Mulai dari menyambut kelahiran setiap 6 bulan sekali hingga rela ikhlas melepas kepergian.

Baca Juga:Kapolres Gianyar Pastikan Ada Tersangka di Kasus Lift Jatuh di Ubud

Upacara-upacara unik ini sayang sekali untuk dilewatkan.

Berikut Makna Ritual Adat di Bali :

1.      Ngaben

Salah satu upacara adat yang paling terkenal di Bali adalah upacara Ngaben. Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah dan tergolong dalam upacara upacara Pitra Yadnya (yang ditunjukkan kepada Leluhur).

Tujuan dari upacara ngaben dengan membakar jenazah maupun simbolisnya kemudian menghanyutkan abu ke sungai, atau laut memiliki makna untuk melepaskan Sang Atma (roh) dari belenggu keduniawian sehingga dapat dengan mudah bersatu dengan Tuhan.

Baca Juga:Bule Adu Mulut dan Baku Hantam Dengan Warga di Jimbaran, Diduga Masalah Parkir

2.      Otonan

Upacara Otonan adalah upacara untuk merayakan ulang tahun kelahiran seorang anak di Bali, Upacara Otonan ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

Upacara otonan yang pertama biasanya di adakan secara meriah bersama ritual potong rambut untuk membersihkan kotoran pada kulit kepala.

Upacara Otonan bagi masyarakat bali bertujuan untuk menebus kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan terdahulu sehingga kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.

Pelaksanaan Upacara Otonan dipimpin oleh seorang pendeta, pemangku, atau tetua dalam keluarga sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Hyang Widhi atas berkah dan rahmat yang diberikan-Nya.

3.      Mepandes

Upacara Mepandes atau Upacara potong gigi merupakan salah satu upacara Adat di Bali yang wajib dilakukan jika seorang anak sudah menginjak usia dewasa.

Upacara potong gigi ini diartikan sebagai pembayaran hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena sudah bisa menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia.

Ritual dimulai dengan mengikis 6 gigi bagian atas yang berbentuk taring dengan tujuan untuk mengurangi sifat buruk pada manusia dan diharapkan akan berbuat kebaikan selalu kapan pun.

4.      Tumpek Landep

Tumpek Landep merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dalam wujudnya sebagai Dewa Senjata ( Pasupati ), Pasupati adalah “kekuatan yang timbul, tetap bersumber pada kebenaran”.

Tumpek Landep diperingati saat Saniscara Kliwon wuku Landep setiap 6 bulan sekali. Upacara ini nantinya akan dipimpin oleh pemuka adat, dan dilakukan di Pura yang dianggap sakral dan memiliki lokasi yang tepat.

Seluruh senjata dan peralatan milik masyarakat yang disucikan ini diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi para pemilik senjata dan peralatan tersebut.

5.      Saraswati

Upacara Saraswati dilaksanakan setiap 210 hari sekali sesuai kalender Bali pada hari Sabtu Umanis Watugunung. 

Pada saat upacara adat saraswati ini, dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.

Dalam rangkaian upcara Saraswati biasanya semua hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab akan didoakan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak