Makna Tingkatan Payas Untuk Pengantin Bali Dan Cirinya

Kali ini kita akan bahas soal pakaian adat Bali. Pulau yang sering disebut 1000 Pura ini memiliki pakaian adat yang tak kalah indahnya.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 05 Agustus 2023 | 19:00 WIB
Makna Tingkatan Payas Untuk Pengantin Bali Dan Cirinya
Ilustrasi - Nora Alexandra Philip terlihat cantik mengenakan payas agung. (Instagram)

SuaraBali.id - Negara Indonesia kaya akan keragaman budaya. Salah satunya tentang pakaian adatnya. Setiap daerah memiliki pakaian adat masing-masing yang unik dan menarik.

Kali ini kita akan bahas soal pakaian adat Bali. Pulau yang sering disebut 1000 Pura ini memiliki pakaian adat yang tak kalah indahnya,lho.

Dikutip dari buku Tata Rias Pengantin Bali karya Dr. Dra. A.A. Ayu Ketut Agung, M.M. dan Ade Aprilia, pakaian adat Bali dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: Payas Agung, Payas Madya, dan Payas Nista.

1.      Payas Agung

Baca Juga:Setelah Viral, Pejabat DLH Buleleng Datangi Gunung Sampah Bali Utara, Ini Katanya

Payas Agung dikhususkan untuk digunakan oleh keluarga kerajaan di masa Kerajaan Badung. Tak heran jika tampilan pakaian adat Bali Payas Agung ini terlihat lebih menawan dan mewah dibandingkan dengan pakaian adat Bali lainnya. Biasanya, Payas Agung digunakan saat menghadiri acara adat, seperti pernikahan, ngaben, munggah deha, mesagih, dan acara adat lainnya.

Pakaian adat Bali Payas Agung yang dikenakan wanita memiliki warna dan corak khas Bali yang mewah. Pakaian ini terdiri dari atasan yang disebut angkin prada dilengkapi dengan selendang yang disampirkan di bahu, dan bawahannya adalah songket khas Bali yang memiliki panjang sampai mata kaki.

Sedangkan Payas Ageng untuk pria, menggunakan kamben, kampuh, serta umpal bermotif keemasan. Para pria Bali ini juga membawa sebilah keris yang dihiasi batu mulia.

2.      Payas Madya

Pakaian ini biasanya digunakan ketika melakukan upacara atau persembahyangan ke pura. Pakaian Adat Bali Payas Madya memiliki konsep Swastika atau tapak dara dengan penjabaran sebagai berikut:

Baca Juga:Tak Dipasang Sembarangan, Ini Makna Saput Poleng di Bali

- Leher ke kepala disebut Dewa Angga.
- Pusar ke leher disebut Manusa Angga.
- Bawah pusar ke kaki disebut Butha Angga.

Payas Madya yang dikenakan pria terdiri dari udeng (kain penutup kepala), kemeja (putih yang melambangkan kesucian atau hitam yang melambangkan berkabung), dan kamben (bawahan kain panjang yang menutupi pinggang hingga sejengkal di atas telapak kaki.

Sedangkan untuk pakaian adat Bali Payas Madya yang digunakan wanita, terdiri dari kebaya, kamben yang dililit dari kanan ke kiri, bulang atau stagen, selendang. Khusus untuk gaya rambut akan dibedakan antara wanita yang sudah menikah dan belum menikah.

3.      Payas Nista

Pakaian adat Bali Payas Nista biasanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti gotong royong ataupun sembahyang harian. Pada zaman dahulu, pakaian ini digunakan oleh rakyat biasa dengan ciri khas busananya yang berwarna putih bersih.

Untuk pemakaiannya, para pria mengenakan udeng dan kamen, sedangkan para wanitanya mengenakan selendang serta kamen. Walaupun terkesan sederhana, pakaian adat Bali Payas Nista tetap terlihat anggun ketika dikenakan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak