SuaraBali.id - Jemaah calon haji tertua dari Bali bernama Juhrawiyah asal Tabanan berangkat seorang diri. Jemaah haji ini sudah berusia 103 tahun.
Sehari-hari, Juhrawiyah mengurus cucu dari keponakannya dan telah mendaftarkan diri pada tahun 2014. Ia kini bisa berangkat ke tanah suci setelah melunasi pembiayaannya berkat bantuan keponakannya.
Ada kisah haru yang diceritakan Juhwariyah ketika ditemui saat pelepasan jamaah calon haji Bali di Denpasar pada Jumat (2/6/2023).
“Saya sendiri tidak ada anak, saya tidak menikah. Untuk naik haji ini saya dikasih keponakan-keponakan semuanya, sama peralatan naik haji disediakan sama keponakan. Semangatnya keponakan-keponakan itulah mungkin kasihan sama saya,” kisahnya.
Baca Juga:Calon Jemaah Haji dari Bali Berusia 19 Tahun Sulit Bersosialisasi Dengan Rekan Lansia
Perempuan asli Madura itu mengaku sangat senang karena di usianya yang senja itu akhirnya bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci.
Untuk keberangkatannya ini, Juhwariyah telah menyiapkan diri, khususnya kesehatan, dengan menyiapkan obat-obatan dan sudah melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis dalam serta dinyatakan aman untuk berangkat.
Tahun ini Bali mengirimkan calon haji berjumlah 698 orang, dimana mereka akan terbagi dalam dua kloter untuk diberangkatkan pada 9 Juni 2023..
Kepala Bidang Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Bali Haji Nurkhamid menyampaikan pada tahun ini Kemenag secara khusus memprioritaskan lansia.
Dengan tema haji ramah lansia, jamaah yang merupakan lansia diprioritaskan dalam pendaftaran, pemeriksaan kesehatan, pelatihan manasik, bahkan dibuatkan buku panduan haji khusus lansia.
"Harapannya untuk jamaah yang sekarang berangkat ya beliau-beliau ini agar ibadah dengan nyaman baik, tidak ada kendala, dan saling memahami," ujarnya. (ANTARA)