Tim dekorasi harus memutar otak agar letaknya pas dan tidak terganggu oleh patung besar berbentuk gunungan atau kayon raksasa milik Apurva yang sudah ada di lokasi tersebut.
“Kami mencari solusi bagaimana cara menutupnya agar tidak mengganggu visual,” kata Elwin.
Tim kemudian membuatkan kotak besi berwarna hitam untuk menutupi patung berwarna kuning itu. Hasilnya, instalasi latar belakang tempat para pemimpin G20 disambut dan bersalaman dengan Presiden Joko Widodo seusai dengan keinginan.
“Secara visual recognizable untuk G20,” kata Rubi.
Tantangan sejatinya bukan hanya itu. Ketika merancang di awal, tim juga harus mempertimbangkan letak patung tersebut yang berada di tengah-tengah lobi pendopo Apurva.
“Posisi itu merupakan wind tunnel. Makanya akhirnya bahan yang dipilih adalah besi perforated supaya tidak rubuh oleh angin,” kata Rubi.
Setelah jadi pun, masih ada perubahan yang diminta oleh tim panitia G20. Salah satunya adalah penambahan lambang-lambang G20 dalam ukuran lebih kecil di sekujur backdrop. Di desain awal, lambing G20 berukuran besar hanya terdapat di tengah.
“Supaya tetap terlihat meski di-zoom,” pungkas Rubi.
Jokowi sebagai pemegang tampuk presidensi, berhak menentukan isu-isu utama KTT G20 untuk dibahas dalam konferensi.
Topik yang ditentukan pemerintah adalah transformasi digital, penguatan arsitektur kesehatan global, dan transisi energi terbarukan.