Dampak KTT G20, Omzet Restoran Dan Beach Club di Bali Selatan Capai Rp 1 Miliar Per Hari

Ia pun menyebut daerah Seminyak dan Canggu yang aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 03 November 2022 | 14:02 WIB
Dampak KTT G20, Omzet Restoran Dan Beach Club di Bali Selatan Capai Rp 1 Miliar Per Hari
Wisatawan menikmati matahari terbenam di salah satu beach club di Bali. [Istimewa]

SuaraBali.id - Memasuki kuartal keempat 2022, wisatawan yang mengunjungi Bali terus meningkat. Kedatangan wisatawan memberi dampak positif bagi bisnis kafe dan resto, terlebih menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Diperkirakan kafe, restoran hingga beach club yang ada di sekitar Bali Selatan saja, bisa mengantongi omzet mulai Rp3 juta hingga Rp1 miliar per hari (beach club). Membuat bisnis restoran dan kafe tumbuh melebihi 100%,” ujar Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Rabu (2/11/2022).

Ia pun menyebut daerah Seminyak dan Canggu yang aktivitas perekonomiannya sudah normal seperti masa sebelum pandemi.

“Jika pemilik modal sudah berani buka restoran hingga kafe, berarti mereka sudah percaya, Bali telah bangkit,” katanya sebagaimana keterangan yang disampaikan dalam rilis.

Baca Juga:Setelah KTT G20 Usai, Sebagian Bus Listrik Akan Digunakan di Bali

Demikian pula ingkat hunian kamar hotel dan villa juga dirasakan terus membaik. Pemesanan vila dan resto di daerah Ubud meningkat sejak bulan Agustus.

“Bagi kami biasanya November adalah bulan mati, tapi dengan adanya G20, itu menjadi berkah bagi kami,’’ ujar Gede Dananjaya Siadja, pemilik Siadja Gallery, Tanamas Villas dan restoran Ocin.

Peningkatan sektor pariwisata ini membawa dampak positif pula bagi petani. Dimana hasil pertanian seperti buah dan sayuran kembali laris.

Bahkan menurut Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Bali I Made Mendra Astawa, demi memenuh besarnya permintaan pasokan tambahan diambil dari Jawa.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perekonomian Provinsi Bali ditopang oleh sektor akomodasi, Tmakanan dan minuman termasuk di dalamnya bisnis perhotelan dan restoran.

Baca Juga:Tak Mau Bali Terkesan Miskin, Gepeng Tak Boleh Terlihat Selama KTT G20

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho menuturkan, Presidensi G20 2022 memberi dampak positif bagi perekonomian Bali sejak Januari.

Pertemuan G20 banyak digelar di pulau dewata termasuk puncak KTT G20 pada tengah November ini.

‘’G20 menjadi pendorong utama bagi bangkitnya Bali, saat pandemi terjadi ada banyak bisnis yang tutup termasuk restoran dan kafe karena sepi pembeli jadi mereka harus mengurangi beban biaya,’’ ujar Trisno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak