Tak Mau Bali Terkesan Miskin, Gepeng Tak Boleh Terlihat Selama KTT G20

Ia menugaskan anggotanya untuk menyisir ruas-ruas jalan untuk memastikan tak ada gelandangan dan pengemis apalagi sampai dilihat oleh delegasi.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 03 November 2022 | 11:29 WIB
Tak Mau Bali Terkesan Miskin, Gepeng Tak Boleh Terlihat Selama KTT G20
Ilustrasi - Satpol PP tertibkan gelandangan (ANTARA/HO-Humas Pemkot Denpasar)

SuaraBali.id - Sebanyak 64 gelandangan dan pengemis (gepeng) di Badung sudah diserahkan ke Dinas Sosial demi menjaga ketertiban di jalanan selama G20 di Bali. Gepeng ini juga dikembalikan ke daerah asalnya.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Badung, Provinsi Bali I Wayan Suwadi mengatakan bahwa gelandangan ini paling banyak ditemui di daerah Kuta.

"Kalau gepeng sekitar 64 orang sepanjang penertiban KTT G20. Itu semua sudah dikembalikan ke daerah asalnya, setelah ditertibkan dan diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Badung, ini paling banyak di kawasan Kuta," katanya, Rabu (3/11/2022).

Nantinya ketika gepeng yang telah dibina oleh Dinas Sosial dikembalikan ke asalnya, maka mereka tak diizinkan lagi ke Kabupaten Badung untuk menjadi gelandangan dan pengemis. Hal serupa juga diterapkan di Kota Denpasar.

Baca Juga:Kecewa Tak Bisa Naik Bus Trans Metro Dewata Karena Tapping Card Gagal

Kepala Satpol PP Denpasar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengatakan jika dihitung sejak Januari 2022 maka gepeng yang sudah ditindak jumlahnya mencapai 136 gepeng .

"Kalau daerah Denpasar itu kan di semua persimpangan Kota Denpasar, itu pekerjaan rutin Satpol PP artinya tidak fokus karena G20. Sekarang (selama G20) tenaga kita juga lebih banyak fokusnya di Jalan Bypass Ngurah Rai dan Jalan Bypass IB Mantra," katanya.

Selama ini, kata dia, gepeng yang dijumpai di ruas-ruas jalan tak seluruhnya berasal dari Kota Denpasar, bahkan sebagian besar berasal dari Kabupaten Karangasem, sehingga menurutnya pembinaan di Dinas Sosial menjadi penting.

"Ini sudah beberapa kali kita ambil, satu orang itu bisa dua atau tiga kali, tapi permasalahannya itu menyelesaikan adanya gepeng. Dinas Sosial ini harusnya berkomunikasi dengan pemerintahan Kabupaten Karangasem, sehingga gepeng tidak lagi turun ke jalan," kata dia.

Upaya menjaga agar jalanan steril dari adanya gelandangan dan pengemis selama kehadiran delegasi G20 yang dijadwalkan tiba sejak 12 November 2022 itu disampaikan juga oleh Kepala Satpol PP Provinsi Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi.

Baca Juga:Jalur Delegasi KTT G20 Bali Bersih dari Spanduk Tapi Pedagang Pinggir Jalan Tak Bahagia

"Kita tertibkan gepeng dan pengamen jangan sampai Bali citranya itu banyak masyarakat miskin, ya jadi ada petugas-petugas lain yang cover, seperti itu kita tertibkan," kata Kasatpol PP Provinsi Bali saat Rapat Koordinasi jelang G20 di Denpasar.

Ia menugaskan anggotanya untuk menyisir ruas-ruas jalan untuk memastikan tak ada gelandangan dan pengemis apalagi sampai dilihat oleh delegasi yang akan hadir dalam pertemuan nanti, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk menata kebersihan jalanan di Bali. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak