Penerbang Tempur TNI AU Latihan "Emergency Escape and Eject" di Bali

Sebanyak 30 penerbang pesawat tempur di jajaran Komando Operasi Udara II TNI Angkatan Udara

Muhammad Yunus
Minggu, 18 September 2022 | 15:20 WIB
Penerbang Tempur TNI AU Latihan "Emergency Escape and Eject" di Bali
Sejumlah prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) 1 Korps Marinir TNI-AL melakukan terjun bebas (free fall) dari pesawat udara Cassa NC-212 U-6205 Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 Puspenerbal di atas Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Jakarta, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/7). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBali.id - Sebanyak 30 penerbang pesawat tempur di jajaran Komando Operasi Udara II TNI Angkatan Udara mengikuti latihan "Emergency Escape and Eject" yang diselenggarakan kawasan perairan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali.

Latihan tersebut diselenggarakan Koopsud II untuk meningkatkan kemampuan para penerbang tempur, khususnya saat mereka harus keluar dari pesawat menggunakan kursi lontar guna menyelamatkan diri apabila menghadapi kondisi darurat.

"Latihan ini adalah salah satu kegiatan untuk melatih penerbang tempur di bawah satuan jajaran Koopsud II saat menghadapi kondisi emergency atau darurat ketika keluar dari pesawat agar mereka memiliki pengetahuan lepas parasut sebelum mendarat di air ataupun di darat" ujar Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II Marsekal Muda TNI Widyargo Ikoputra dalam keterangan yang diterima di Badung, Bali, Sabtu 17 September 2022.

Dalam latihan itu, para penerbang tempur, melaksanakan terbang dengan parasut parasailing ditarik dengan kapal cepat. Kemudian dengan skenario pesawat mengalami permasalahan sehingga harus dilakukan penyelamatan diri dengan kursi lontar atau ejection seat dan melakukan pendaratan.

Baca Juga:Cerita Lucu Jenderal, Istri, dan Ajudannya, Awas! Bisa Bikin Ngakak

Selain di darat, para peserta latihan juga berlatih mendarat di perairan dengan cara melepas tali pengaman parasut parasailing dan kemudian melompat di laut dengan ketinggian sekitar dua meter agar tidak terlilit parasut ketika mereka mendarat di perairan.

Penerbang tempur yang melaksanakan latihan tersebut berasal dari sejumlah skadron diantaranya dari Skadron Udara 3 Lanud IWJ, Skadron Udara 11 Lanud HND, Skadron Udara 14 Lanud IWJ, Skadron Udara 15 Lanud IWJ, dan Skadron Udara 21 Lanud ABD Saleh.

Widyargo Ikoputra menjelaskan, kegiatan latihan yang dilakukan rutin setiap tahun tersebut diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi penerbang tempur TNI AU agar tidak ragu apabila nanti menghadapi kondisi darurat yang mengharuskan mereka menggunakan kursi lontar pesawat tempur.

"Dengan latihan ini kami harapkan para penerbang tempur bisa berlatih sekaligus sebagai upaya untuk menyegarkan kembali kemampuan para penerbang tempur dalam melakukan pendaratan baik itu di darat maupun di air," ungkapnya.

Baca Juga:Erick Thohir, Menpora dan Iwan Bule Diminta Kawal Tamu Presiden Jokowi Ini di Bali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini