Kekeringan Parah di Lombok Timur, Warga Menyebrang Pakai Perahu Demi Dapat Air Bersih

Ia mengakui Dusun Toroh Selatan Desa Tanjung Luar dan Dusun Padak Desa Pijot yang mengalami kekeringan paling parah.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 12 September 2022 | 15:38 WIB
Kekeringan Parah di Lombok Timur, Warga Menyebrang Pakai Perahu Demi Dapat Air Bersih
BPBD Provinsi NTB saat menyalurkan air bersih di wilayah Kecamatan Keruak, Lombok Timur, NTB, Senin (12/9/2022) (istimewa)

SuaraBali.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur (Lotim) mencatat adanya delapan wilayah dilanda kekeringan. Bahkan pemerintah menyiagakan mobil tangki air bersih.

Camat Keruak Ahmad Subhan mengatakan jumlah desa yang terdata mengalami kekeringan sebanyak 11 desa dan 30 titik sasaran atau dusun terdampak kekeringan.

"Data telah kami ajukan ke Pemda melalui BPBD Kabupaten sambil menunggu kesiapan distribusi air bersih dari Pemda. kami telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan bantuan air bersih,” katanya saat dihubungi Suara.com, Senin (12/9/2022).

Pada Jumat 9 September lalu mendapat bantuan distribusi air bersih dari Polres Lotim sebanyak 3 Tanki isi 4000 liter sasaran dusun Toroh selatan desa Tanjung luar.

Baca Juga:Terjebak 1,5 Jam di Lift Universitas Udayana, 5 Mahasiswa Sempat Panik

"Sore ini sedang berlangsung distribusi air bersih bantuan dari BPBD Provinsi sebanyak dua tanki isi 4000 liter sasaran Dusun Padak Desa Pijot,” sambungnya.

Ia mengakui Dusun Toroh Selatan Desa Tanjung Luar dan Dusun Padak  Desa Pijot yang mengalami kekeringan paling parah. Wilayah ini, jaringan PDAM tidak berfungsi dengan bagus. Pembangunan sumur tak dapat dilakukan karena terletak di daerah pesisir pantai.

"Wilayah Dusun Toroh Selatan Desa Tanjung Luar bersebelahan dengan Dusun Padak Desa Pijot terpisah dengan muara laut", katanya.

Subhan juga mengeluhkan kekeringan terparah berada di desa pulau Maringkik, satu-satunya desa pulau di Lombok Timur. Memang diakui adanya jaringan PDAM tetapi kondisi hampir sama belum berfungsi optimal.

Sehingga masyarakat membeli air bersih.  Pemerintah juga sudah memberikan bantuan alat penyulingan air laut. Lagi-lagi, biaya operasional tinggi sehingga lebih mudah dan murah membeli air.

"Bayangkan nyebrang pakai perahu, tapi masyarakat kita hebat dan tegar, tetap bersyukur dengan kondisi yang ada", katanya.

Subhan berharap, tahu ini kondisi di wilayah kecamatan Keruak akan lebih baik dengan adanya program jaringan pipanisasi PDAM dengan sumber air di wilayah kecamatan Sikur yang dialirkan ke  wilayah kecamatan Sakra, Sakra barat, Sakra Timur, Keruak dan Jerowaru.

"Semoga program ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat wilayah selatan", pungkasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lotim Iwan Setiwan mengatakan adanya 8 wilayah terdampak kekeringan, yakni Keruak dusun, Sambalia 16 dusun, Suela 51 dusun, Terara 7 dusun, Aikmel 8 dusun, Lenek 16 dusun Jerowaru 35 dusun, dan Sikur 12 dusun.

"Sampai saat ini karena masih status waspada maka penanganan dilakukan oleh beberapa OPD terkait seperti Damkarmat dan BPBD", kata Iwan.

Untuk mengantisipasi wilayah terdampak kekeringan BPBD menyiagakan mobil tangki air bersih guna mengisi dan membagi air. Bukan hanya itu, sumur-sumur warga yang kering juga diisi air bersih dan fasilitas umum, seperti masjid bak-baknya diisi.

Hal ini untuk memudahkan distribusi air bersih kepada masyarakat.

"Untuk BPBD kami siagakan dua tangki terbanyak Damkar,” katanya.  

Kontributor :  Toni Hermawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak