China Akan Bangun Kereta Gantung di Kawasan Rinjani, Diklaim Terpanjang di Dunia

Selain kereta gantung, investor juga akan membangun dua resort yang berada di sisi bawah dan atas.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 20 Juli 2022 | 08:48 WIB
China Akan Bangun Kereta Gantung di Kawasan Rinjani, Diklaim Terpanjang di Dunia
Gunung Rinjani (Instagram/@gunungrinjani.id)

SuaraBali.id - Rencana proyek kereta gantung di kawasan wisata Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat segera dimulai. Tak main-main investor asal China bahkan berani menggelontorkan dana Rp 2,2 Triliun.

Saat ini investor asal China PT Indonesia Lombok Resort (ILR) telah menurunkan tim ahli dari Bandung untuk desain awal . Pembangunan kereta gantung yang diklaim terpanjang di dunia mencapai 9 - 10 kilometer.

Selain kereta gantung, investor juga akan membangun dua resort yang berada di sisi bawah dan atas.

"Tim dari Bandung sudah datang. Mereka akan bekerja dalam 14 hari ini dengan tim dari LHK untuk desain awal. Setelah itu kita evaluasi," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Mohammad Rum di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Perwakilan NTB, Senin (18/7/2022) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Dijelaskan olehnya bahwa investor sebenarnya akan mendatangkan tim ahli dari Cina. Tetapi karena persoalan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) sehingga mereka tidak bisa datang ke Lombok.

Guna melakukan percepatan rencana pembangunan kereta gantung ini, investor menggunakan tim ahli dari Bandung.

Tim ahli dari Bandung akan bekerja selama 14 hari. Mereka turun ke lapangan untuk mengecek lokasi-lokasi tempat pemasangan menara yang akan menjadi penyangga atau tiang kereta gantung.

Desain awal ini, kata Rum sekaligus untuk penyusunan feasibility study (FS).

Setelah ini selesai, akan berlanjut pada tahapan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Pembuatan Amdal sendiri, kata Rum, membutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan.

"InsyaAllah tahun ini konstruksi sudah bisa dikerjakan," ucap Rum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini