Keluarga CPMI Lombok Yang Tenggelam Saat Hendak ke Malaysia Berharap Korban Bisa Dipulangkan

Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 24 Juni 2022 | 16:31 WIB
Keluarga CPMI Lombok Yang Tenggelam Saat Hendak ke Malaysia Berharap Korban Bisa Dipulangkan
Kapal speed boat pengangkut PMI ilegal kembali karam di perairan Batam, Kepulauan Riau [suara.com/ist]

SuaraBali.id - Keluarga dari calon pekerja migran (CPMI) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat yang menjadi korban kapal karam di Kepulauan Riau, baik yang selamat maupun meninggal dunia berharap supaya korban segera dipulangkan.

Hal ini disampaikan oleh Pemerintah Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.  

"Dari hasil musyawarah, pihak keluarga berharap mereka (korban, red) segera dipulangkan," kata Kepala Desa Tumpak Rosadi Jumat (24/6/2022).

Menurut Rosadi ada 3 orang warganya yang berangkat menjadi CPMI dan diduga melalui jalur ilegal tersebut. Satu orang telah ditemukan selamat dan dua orang masih hilang, namun satu ditemukan meninggal dunia berdasarkan informasi dari media.

Baca Juga:Buron Polisi di Mataram Ini Tertangkap di Rumah Dukun Saat Mandi Kembang

Ia berujar bahwa warganya yang menjadi CPMI itu memang pernah ke Malaysia sebelumnya dan berangkat secara resmi, namun untuk saat ini pihaknya tidak tahu kapan mereka berangkat ke luar negeri.

"Secara resmi kami belum menerima informasi terkait warganya yang meninggal dalam kecelakaan laut kapal PMI di Riau. Kami berharap korban segera dipulangkan," katanya.

Sedangkan keluarga korban, Masri berharap keluarganya tersebut bisa dipulangkan dalam kondisi apapun. Sedangkan hingga kini pihaknya belum menerima informasi resmi dari pemerintah daerah, apakah yang ditemukan meninggal dunia itu adalah keluarganya atau tidak.

"Kami berharap supaya segera dipulangkan," katanya.

Disebutkan bahwa para korban kapal tenggelam sebelumnya pernah ke Malaysia, namun karena kondisi ekonomi membuat para korban kembali pergi mengadu nasib ke luar negeri.

Baca Juga:Hanya 10 Dari Ratusan Objek Wisata di Bima yang Dikelola Dengan Baik, Lainnya Terbengkalai

"Kondisi ekonomi, makanya mereka pergi ke Malaysia," katanya.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Tengah Syamsul Rijal mengatakan proses pemulangan jenazah korban kapal tenggelam yang merupakan warga Desa Tumpak tersebut masih dalam proses identifikasi.

Sehingga pemerintah daerah tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak keluarga terkait dengan identitas korban.

"Foto copy KTP dan KK korban telah kita kirimkan kepada Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Jadi kita masih menunggu informasi selanjutnya," katanya.

Diberitakan sebelumnya bahwa satu korban dari tujuh PMI Ilegal tujuan Malaysia asal NTB yang hilang dalam kecelakaan kapal di perairan Laut Pulau Batam ditemukan meninggal dunia oleh Coast Guard Singapura pada Rabu (21/6/2022).

Identitas korban tersebut Lalu Ahmat Sapii alias Mat, lahir di Bunpek, 05 September 1984, berjenis kelamin laki-laki dengan alamat Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Kapal pengangkut 30 PMI ilegal dan 23 di antaranya berasal dari NTB dengan tujuan Malaysia mengalami kecelakaan di perairan laut Pulau Putri Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/6), sekitar pukul 19.30 WIB. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak