Belum rampungnya pembangunan dermaga itu, diakui Herman mengharuskan kapal cepat maupun ferry boat yang hendak bersandar di sana harus langsung bersandar di pasir.
“Untuk sementara selama fasilitas dermaganya belum tersedia, ada beberapa kapal yang memang bisa bersandar ke pasir,” jelasnya.
Seperti pada saat event MotoGP kemarin, Herman menuturkan ada dua kapal yang datang ke Senggigi membawa sekitar 184 penumpang dan langsung menyandarkan kapal di pasir.
“Karena mereka juga menggunakan kapal dengan mesin water jet, dan itu tidak merusak karang karena tidak menggunakan baling-baling,” terangnya.
Baca Juga:Kelanjutan Kasus Hoaks Penculikan Perempuan 18 Tahun di Tabanan, Ini Kata Polisi
Jika rute Bali–Senggigi akan dibuka dalam waktu dekat, maka metode yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan bersandar langsung di pasir. Hal itu disebutnya, sama seperti metode bersandarnya kapal saat menuju Trawangan dari dermaga Bangsal dahulu, sebelum ada fasilitas dermaga seperti saat ini.
“Mungkin kesiapan dari Dinas Perhubungan, mengupayakan untuk persiapan dermaga yang ada di Senggigi,” jelasnya.
Diakuinya, saat ini pihak Dishub yang bertugas di UPT Pelabuhan Senggigi telah siap bila rute baru itu akan dibuka.
“Kalau dari segi personel, kami siap. Karena di Pelabuhan Senggigi yang7 belum siap hanya fasilitas dermaganya saja,” tandasnya.
Baca Juga:Layanan Kedokteran Nuklir Satu-satunya di Indonesia Timur Hanya Ada di RSUD Bali Mandara