SuaraBali.id - Layanan kedokteran nuklir, satu-satunya di Provinsi Bali dan di kawasan Indonesia Timur, yang merupakan salah satu bagian dari pelayanan kanker terpadu kini ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara di Kota Denpasar, Bali.
Gedung Layanan Kanker Terpadu di RSUD Bali Mandara yang merupakan rumah sakit milik Pemprov Bali itu telah diresmikan pada Selasa (31/5/2022) oleh Gubernur Bali.
"Kita harus memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat Bali dan saya akan terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah," kata Gubernur Bali Wayan Koster Rabu (1/6/2022).
Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali di bidang Kesehatan.
Baca Juga:Kronologi Ban Pesawat Wings Air Masuk Lubang Saluran Air di Bandara Ngurah Rai
Menurut Koster, Bali harus menjadi daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang berkualitas lengkap berupa tenaga medis dan nonmedisnya.
"Sudah dirancang Sistem Aplikasi Integrasi Seluruh Layanan Fasilitas Kesehatan di rumah sakit pemerintah daerah maupun RS swasta. Jangan sendiri-sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma sembilan kabupaten/kota," ucapnya.
Gubernur Bali juga meminta standar pelayanan kesehatan di RS pemerintah daerah harus terus dinaikkan, supaya menjadi RS berkelas dunia.
"PR untuk Bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia, bersinergi dengan ahli-ahli dari Bali. Untuk alat kesehatannya, saya sudah minta Bapak Menteri Kesehatan RI untuk membantunya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Koster juga menyatakan RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh Gubernur Bali terdahulu, Made Mangku Pastika yang dilihat programnya bagus.
Baca Juga:Suntik Modal Rp 277 Miliar, PLN Ingin Pastikan Tak Ada Pemadaman Saat Gelaran G20 di Bali
"Karena bagus, saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu," ujarnya.
Plt Dirut RSUD Bali Mandara dr Ketut Suarjaya menyampaikan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun pada 2018-2019 dengan dana dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir. Untuk layanan kedokteran nuklir ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.
Untuk pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu, kata Suarjaya, terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama di Tahun 2019 sudah selesai, dan di 2020 tahap kedua akan dilanjutkan, namun karena pandemi tahap kedua ditunda pembangunannya.
Dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan, mulai di anggaran perubahan Tahun 2022 dengan total investasi untuk bangunan Rp81,2 miliar.
"Sedangkan alat kesehatannya yang telah ter-setting saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, City simulator dan alat medis lainnya sejumlah Rp6,3 miliar,” jelas mantan Kadis Kesehatan Provinsi Bali ini.
RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN. Layanan kedokteran nuklir diperkirakan dapat dipergunakan pada akhir 2022 atau awal 2023. (ANTARA)