Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 900 siswa seluruh pelajar dari SDN 2 Serangan, SDN 3 Serangan, SMPN 11 Serangan
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa menuturkan, bahwa wilayah Serangan dipilih sebagai tempat simulasi karena wilayahnya secara geografis merupakan pesisir yang dikelilingi lautan.
"Serangan ini salah satu wilayah di Denpasar yang rawan Tsunami yang tidak bsia diprediksi, oleh karena itu pemerintah menyiapkan Sirine khusus yang setiap tanggal 26 April seperti ini jam 10 pagi berbunyi keras untuk peringatan dini kepada masyarakat peringatan dini bencana tsunami, sehingga masyarakat tahu harus secepat mungkin menyelamatkan diri je tempat evakuasi," papar Joni.
Gedung tempat evakuasi di Desa Serangan memiliki tinggi 4 lantai, namun hanya lantai 3 dan 4 yang ketinggiannya memenuhi standar evakuasi dan didesain tahan terhadap terpaan genpa dan gelombang Tsunami.
Baca Juga:Nekat Curi Babi di Tegalalang, Aksi Gede Gobler Ternyata Diketahui Warga
Gedung tersebut dibangun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB dan telah dihibahkan kepada Pemerintah Kota Denpasar pada tahun 2015 silam dan bisa menampung sampai 3.000 jiwa.
"Dengan kekuatan gempa sampai 9 magnitudo, gedung ini masih bisa, maupun bertahan dengan terpaan gelombang tsunami, bisa masih berdiri kokoh karena didesain sedemikian rupa," ucapnya.
Joni menjelaskan, time limit untuk menyelamatkan diri dari terjangan Tsunami setelah muncul bunyi sirine peringatan ialah maksimal 20 menit, untuk secepatnya mengamankan diri dengan evakuasi secara vertikal.
"Secepatnya sejak alarm berbunyi itu sudah ada potensi sudah terjadi gempa kemudian ada potensi tsunami paling tidak 20- 30 menit kemudian air sudah sampai di tempat ini. Oleh karena itu masyarakat seger harus mencari tempat tinggi evakusasi vertikal paling aman. Kalau horisontal menyongsong air yang datang," bebernya.
"Kalau di pesisir pantai misal Sanur, gedung Bali Beach bisa dijadikan tempat untuk mengamankan diri atau menyelamatkan diri karena gedung memiliki ketinggian di atas 15-20," sambung Joni.
Baca Juga:Soal Wisdom ke Bali di Libur Lebaran, Cok Ace : Akan Terjadi Peningkatan yang Luar Biasa Nanti
Terkait pelibatan pelajar, dikatakan Joni, merupakan bagian dari program Siswa dan Guru Siaga Tsunami, Sekolah Aman Bencana serta progran BMKG Goes to School yang diharapkan para pelajar ini juga menyebarkan kepada lingkungan terdekatnya seperti orang tua, saudara.