AS Dan Sekutu Pertimbangkan Keanggotaan Rusia di G20

Termasuk secara khusus menutupnya dari sistem perpesanan bank global SWIFT dan membatasi transaksi dengan bank sentralnya.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 23 Maret 2022 | 09:38 WIB
AS Dan Sekutu Pertimbangkan Keanggotaan Rusia di G20
Presiden Joko Widodo di pertemuan KTT G20 [instagram]

SuaraBali.id - Keanggotaan Rusia di kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20) sedang dipertimbangkan. Pasalnya Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap menjadi anggota setelah invasinya ke Ukraina, sumber yang terlibat dalam diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters, Selasa (22/3/2022).

Namun meski demikian ada kemungkinan bila tawaran untuk mengecualikan Rusia secara langsung akan diveto oleh negara lain di klub - yang meliputi China, India, Arab Saudi, dan lainnya - meningkatkan prospek beberapa negara malah melewatkan pertemuan G20 tahun ini, kata sumber tersebut.

Adanya Kelompok Tujuh (G7) yang lebih kecil dari G20 terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, dan Inggris - adalah platform internasional utama untuk mengoordinasikan segala hal mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang lintas batas.

Saat ini seperti diketahui, Rusia menghadapi serangan sanksi internasional yang dipimpin oleh negara-negara Barat yang bertujuan untuk mengisolasinya dari ekonomi global.

Termasuk secara khusus menutupnya dari sistem perpesanan bank global SWIFT dan membatasi transaksi dengan bank sentralnya.

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20,” kata sumber senior G7. "Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna."

Ditanya apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G20 ketika dia bertemu dengan sekutu di Brussels minggu ini, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih Selasa:

"Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi sesuatu yang biasa bagi Rusia di lembaga-lembaga internasional dan di komunitas internasional."

Namun, Amerika Serikat berencana untuk berkonsultasi dengan sekutunya sebelum pernyataan lain dibuat, katanya.

Sebuah sumber Uni Eropa secara terpisah mengkonfirmasi diskusi tentang status Rusia pada pertemuan G20 mendatang, yang kursi bergilirnya saat ini dipegang oleh Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini