Penonton MotoGP Mandalika Keluhkan Jarak Parkir, Jalan Kaki Jauh, Saat Sampai Pembalap Sudah Selesai Latihan

Skema yang disebut akan mengantarkan penonton sedekat mungkin dengan lokasi Grandstand sesuai tiketnya itu malah dianggap ribet

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 19 Maret 2022 | 10:30 WIB
Penonton MotoGP Mandalika Keluhkan Jarak Parkir, Jalan Kaki Jauh, Saat Sampai Pembalap Sudah Selesai Latihan
Areal parkir barat Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, [Suara.com / Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Pihak penyelenggara gelaran MotoGP membuat alur flow penonton untuk menjaga arus lalu lintas sekitar Sirkuit Mandalika tidak padat. Namun hal tersebut justru memunculkan masalah lain yang dikeluhkan oleh penonton.

Skema yang disebut akan mengantarkan penonton sedekat mungkin dengan lokasi grandstand sesuai tiketnya itu malah dianggap ribet. Penonton bahkan sampai keheranan karena jarak yang dianggap jauh.

“Parkiran cukup jauh untuk trasitnya, setelah itu ada transit lagi untuk naik bus,” jelas Irwan saat keluar dari tribun C usai menonton sesi Latihan, Kamis (18/3/2022).

Pria asal Surabaya itu mempertanyakan jarak yang harus ditempuh saat berjalan kaki menuju tribun dari gate tempatnya diturunkan. Pasalnya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk ukuran orang yang masih dalam kondisi bugar.

Baca Juga:Tak Menginap di Mandalika, Sandiaga Uno Pilih Bermalam di Gili Trawangan

“Nah itu mungkin cukup jauh. Jadi mungkin untuk pengalaman buat saya pertama agak heran gitu ya karena jauh. Tapi mungkin di tempat lain udah biasa. Mungkin kalo fasilitasnya dibangun lengkap sih saya rasa sudah oke,” jelasnya ragu karena merasa awam dalam menonton MotoGP secara langsung.

Ia mengaku mendapat penginapan yang lokasinya cukup jauh dari Sirkuit Mandalika. Kurangnya akses informasi menjadi kendala untuk mendapat opsi penginapan ketika hotel sudah penuh.

Sehingga ia tidak tahu tempat mencari penginapan meski penginapan kecil.

Gede Dampol, pria asal Bali, mengeluhkan hal yang sama yaitu tempat parkir dan jarak gate menuju tribun yang sudah dipesannya. Penanda lokasi gate juga menurutnya kurang sehingga kesulitan mencari lokasi.

Ia bahkan tidak ragu-ragu menyatakan bahwa penataan parkir mesti ditata ulang karena kondisinya yang amburadul. Di satu sisi antrian penukaran tiket dengan gelang sebagai akses masuk tanpa disadari menyita waktu.

Jarak tempuh bus menuju gate kisaran 10 menit dan belum terhitung jarak tempuh gate menuju tribun.

Seperti pengalaman Gede Dampol, ia menghabiskan cukup lama waktu di perjalanan dan ketika sampai di tribun, pembalap MotoGP sudah selesai melakukan latihan.

“Jauh sekali naik bus. Setelah di drop di sana (gate 2). Jalannya lagi jauh sekali. Kalo bisa lebih efisien waktu, karena kan balapan, durasinya gak begitu panjang. apalagi dengan antrean pengunjung yang begitu banyak. kan memakan waktu itu,” jelasnya saat akan meninggalkan tribun kelas festival.

Meski begitu, baik Wisnu maupun Dampol sama-sama memberikan permakluman dengan alasan Event skala Internasional ini baru pertama kali dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan tersebut dianggap masih bisa diperbaiki pada tahun berikut.

“Semua butuh proses ya. Kedepannya ya semoga lebih baik lah dalam pengaturan parkir. Dan semuanya lah agar lebih top lah kedepannya,” ungkapnya.

Di tempat berbeda, Dirut MGPA Priandhi Satria, mengakui akan adanya masukan, bukan hanya dari pembalap, dari penonton juga dijadikan pertimbangan untuk kedepannya.

“Semua orang ya, ini kita tentunya akan kita sikapi. kami akan laporkan kepada komandan lapangan, kepada pemegang saham, kepada kementrian apa yang akan dan dapat dilakukan di Pertamina Mandalika International Street Sirkuit untuk membuat ajang sirkuit ini semakin baik,” jelasnya saat ditemui di area media center Indonesia.

Masukan-masukan tersebut dianggap baik untuk mendukung tujuan Menteri BUMN, Erick Tohir, sebagai bentuk County Branding yang akan memperkenalkan Indonesia kepada dunia.

Kontributor : Abdul Goni Ilman Kusuma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini